Bagikan:

JAKARTA – Balita berinisial A (2) yang tewas diduga dianiaya oleh NK (20) ibu kandungnya ternyata memiliki latar belakang masalah asmara dengan suaminya, Yudi Saputra (ayah kandung korban).

Pasangan suami istri (pasutri) ini, diketahui tidak tinggal satu rumah lantaran sang suami bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Kalimantan. Sang istri, yakni NK, tinggal berdua dengan korban.

Saat penganiayaan terjadi, ayah kandung korban masih berada di kapal. Dia belum mengetahui kabar kematian anaknya. Hal tersebut disampaikan Siswandi Nugraha, pihak keluarga orangtua korban.

Dijelakan Siswandi, Yudi bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) kapal pencari ikan di wilayah Kalimantan. Dirinya terakhir berkomunikasi dengan Yudi sejak 1 bulan lalu.

"Ayah korban masih di Kalimantan. Dia berlayar nyari rejeki niatnya untuk anaknya tersebut. Dari (kemarin) malam, saya komunikasi lewat Facebook belum ada jawaban," kata Siswandi, Rabu, 25 Januari.

Masih kata Siswandi, Yudi dan NK sudah menikah sekitar 3 tahun lalu. Atas pernikahannya tersebut, keduanya dikaruniai seorang anak perempuan berinisial A (2).

"Korban anak pertama. Saya juga kesal sama ibu korban dan pasangannya. Karena selama ini ibu korban dan Yudi belum bercerai, kenapa bisa anak (korban A) kayak begini (meninggal dunia)," ujarnya.

Siswandi pun tak mengira jika ibu korban tinggal bersama pacar barunya. Padahal, ibu korban masih berstatus sebagai istri orang. Suaminya sedang berlayar.

"(Ibu korban) Iya selingkuh, belum ada kata cerai sudah main di belakang," katanya.

Saat ini, korban sudah dimakamkan setelah proses otopsi di RS Polri selesai.

Kapolsek Cakung Kompol Syarifah Chaira menyatakan, pihaknya memang memeriksa seorang pria yang diduga sebagai kekasih dari NK.

Pria tersebutlah yang mengantar NK saat membawa jasad korban dari Duren Sawit ke rumah nenek korban di kawasan Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung untuk dimakamkan.

"Dia (NK) punya pacar juga. Pacarnya juga kita periksa sebagai saksi," tutur Syarifah.

Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur berhasil mengungkap motif penganiayaan berujung kematian yang dilakukan seorang ibu terhadap anaknya yang berusia 2 tahun.

Dari hasil keterangan tersangka berinisial NK, polisi akhirnya mengetahui motif dibalik kematian korban.

"(motif) Karena kesal anaknya nangis terus," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi saat dikonfirmasi VOI, Rabu, 25 Januari.