Sawah di 2 Desa Aceh Timur Terendam Banjir dengan Ketinggian 30-70 Centimeter
Persawahan terendam banjir di Kabupaten Aceh Timur, Rabu (25/1/2023). ANTARA/HO

Bagikan:

ACEH TIMUR - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur menyatakan, belasan hektare sawah di daerah itu terendam banjir sejak beberapa hari terakhir.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur Erwin Atlizar mengatakan, belasan hektare areal persawahan yang terendam banjir tersebar di dua desa di Kecamatan Bireum Bayeun.

"Dari pemantauan kami di lapangan, lebih 11 hektare sawah terendam banjir di dua desa di Kecamatan Bireum Bayeun. Sedangkan di kecamatan lain sedang dalam pendataan. Ketinggian banjir berkisar 30 hingga 70 centimeter," kata Erwin Atlizar di Aceh Timur, Antara, Rabu, 25 Januari. 

Erwin Atlizar mengatakan umur tanaman padi yang terendam banjir bervariasi, berkisar tujuh hingga 24 hari. Bahkan ada di antaranya dalam proses persemaian. Kendati tanaman masih muda, jika banjir terlalu lama juga menyebabkan tanaman mati.

Persawahan yang terendam banjir di Kecamatan Bireum Bayeun meliputi Gampong Bayeun dengan luas mencapai enam hektare dari 20 hektare, serta lima hektare dari 12 hektare yang terendam Gampong Merbau Dua.

"Data sawah terendam ini masih sementara karena tim masih mendata persawahan lainnya yang terendam akibat banjir di Kabupaten Aceh Timur. Nanti, setelah datanya lengkap, akan kami sampaikan lagi," kata Erwin Atlizar.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur menyatakan banjir melanda sejumlah kecamatan di kabupaten itu berangsur surut.

“Banjir melanda empat kecamatan meliputi sembilan desa atau gampong. Kini, banjir berangsur surut. Namun, di beberapa tempat banjir masih tergenang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi.

Ashadi mengatakan meskipun banjir sudah surut, namun warga diimbau berhati-hati karena cuaca ekstrem seperti hujan diperkirakan masih berpotensi terjadi di pantai timur Provinsi Aceh, di antaranya wilayah Kabupaten Aceh Timur.

"Banjir terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai karena hujan lebat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Banjir tidak hanya merendam pemukiman penduduk, tetapi juga lahan pertanian seperti persawahan," kata Ashadi.