Bagikan:

PASURUAN - Empat desa di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, terendam banjir. Akibatnya, sebanyak 1.950 kepala keluarga (KK) terdampak banjir.

"Tapi hanya sebagian kecil warga terdampak yang mengungsi," kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Satriyo Nurseno, dikonfirmasi, Kamis, 4 Februari.

Banjir terjadi akibat sungai setempat meluap, setelah diguyur hujan deras pada Rabu malam, 3 Februari. Ketinggian air rata-rata mencapai 50 hingga 80 centimeter.

Ada pun empat desa yang terendam banjir itu, yakni Desa Kalirejo dengan ketinggian air 70 hingga 85 sentimeter. Jumlah KK yang terdampak di desa tersebut mencapai 800 KK yang 30 KK di antaranya memilih mengungsi.

Kemudian di Desa Tambakan dengan ketinggian air 70 hingga 80 sentimeter, dan yang terdampak ada 500 KK. Lalu di Desa Kalianyar dengan ketinggian air 60 hingga 80 sentimeter, dan jumlah KK yang terdampak ada 450 KK dan yang mengungsi ada 35 warga.

"Selanjutnya di Desa Manarui dengan ketinggian air 50-60 sentimeter. Jumlah KK yang terdampak ada 200 KK," ujarnya.

Sementara itu, kata Satriyo, banjir yang sempat menggenangi Desa Ledok, Dusun Mendalan, Dusun Blacak, dan Dusun Nganglang telah surut. Selain di Kecamatan Bangil, banjir juga masih menggenangi di Kecamatan Kraton, namun ketinggian air perlahan surut.

"Yang masih genangan air di Kecamatan Kraton, yakni di Desa Sidogiri dengan ketinggian 30 hingga 75 sentimeter dan di Desa Tambakrejo dengan ketinggian 30 hingga 60 sentimeter," ujarnya.