JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan menghentikan semua proyek galian pemasangan kabel utilitas dalam tanah pada sepanjang jalan protokol di Jakarta jelang pelaksanaan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN tahun ini.
Jakarta menjadi salah satu tuan rumah KTT ASEAN 2023. Akan ada pertemuan para kepala negara Asia Tenggara di Jakarta Convention Center (JCC) pada September mendatang.
Jakarta juga menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin kota se-ASEAN pada Mayors and Governors Meeting of the ASEAN Capital 2023 sebagai rangkaian KTT ASEAN.
"Pak Pj Gubernur kemarin menyampaikan dalam rangka kita menyongsong Asean Summit di KTT ASEAN di bulan September, tidak ada lagi yang namanya galian. Jadi, mulai Juni, Juli, tidak ada galian sepanjang (jalan) protokol," kata Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho, Rabu, 25 Januari.
Kepada jajaranya, Hari menginstruksikan untuk menginventarisasi lokasi-lokasi yang direncanakan akan dilakukan pengerjaan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) dan yang kini tengah dikerjakan.
Sebisa mungkin, kata dia, semua proyek galian SJUT harus selesai sebelum bulan September. Jika tidak, izin pengerjaan galian belum diberikan sampai selesai pelaksanaan KTT ASEAN.
"Saya ingin anggotanya dikasih tahu, tahun ini yang sudah ada izin siapa saja, lalu rekomendasi yang sudah keluar itu disesuaikan, kapan mau diselesaikan. Lebih cepat lebih baik," ungkap Hari.
Meski begitu, Hari menyebut pihaknya masih memperbolehkan adanya proyek galian kabel bawah tanah di jalan-alan kecil dan pinggir kota.
"Kalau di pinggir, masih di timur, barat, monggo saja. Tapi, kalau protokol itu udah kita larang. Karena Jalan Thamrin, Sudirman, Gatot Subroto, sampai bandara itu menjadi concern tamu negara," urainya.
Sebagai informasi, tahun ini Pemprov DKI menargetkan pengerjaan pemindahan kabel udara yang masuk dalam SJUT dilanjutkan hingga 200 kilometer.
Pemprov DKI telah menugaskan dua badan usaha milik daerah (BUMD) yakni Perumda Pembangunan Sarana Jaya pada wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat dan PT Jakarta Propertindo pada wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur untuk pengerjaan infastruktur SJUT.
Pengerjaan pemindahan kabel ke dalam tanah ditargetkan akan selesai sekitar lima tahun lagi. Sehingga, pada tahun 2027 hingga 2028, Jakarta ditargetkan bebas dari kabel yang semrawut tergantung di udara. Untuk mempercepat pengerjaan, Pemprov DKI juga membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta.