Kekurangan Pengajar, Prajurit TNI di Sintang Jadi Guru di Perbatasan RI-Malaysia
Prajurit TNI Satgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani menjadi tenaga pendidik bantu di SDN 08 Muakan Petinggi Kecamatan Ketungau Hulu, wilayah Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. (ANTARA)

Bagikan:

KAPUAS HULU - Prajurit TNI Satuan Tugas Pengamanan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonarmed 19/105 Trk Bogani membantu mengajar di sekolah untuk menutupi kekurangan guru di Sekolah Dasar Negeri 08 Muakan Petinggi, Kecamatan Ketungau Hulu Wilayah Sintang, Kalimantan Barat.

"Kami dilatih untuk menjadi seorang guru sehingga dapat membantu kekurangan guru di daerah perbatasan dalam mencerdaskan anak bangsa," kata Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 19/Trk Bogani Letkol Arm Edi Yulian Budiargo, dikutip ANTARA, Selasa 24 Januari.

Ia mengatakan prajurit TNI di perbatasan tidak hanya bertugas menjaga kedaulatan NKRI, melainkan melaksanakan berbagai kegiatan teritorial pembinaan masyarakat di berbagai bidang, terutama pendidikan.

Menurutnya, pelajar di daerah perbatasan perlu mendapatkan perhatian karena dengan segala keterbatasan mereka masih tetap bersemangat untuk mengenyam pendidikan di bangku sekolah.

Dia mengatakan kekurangan guru, keterbatasan sarana, dan prasarana pendidikan di perbatasan masih perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak, termasuk dunia pendidikan.

"Demi membantu sekolah dasar di Desa Muakan yang kekurangan tenaga pendidik, maka personel Pos Muakan Pratu Muhammad Sahrul dan Pratu Ahmad Taufiq menjadi guru bantu di sekolah tersebut untuk memberikan pelajaran," katanya.

Dia mengatakan pelajar di perbatasan antusias mengikuti pelajaran yang disampaikan Prajurit Satgas Pamtas.

"Anak-anak sangat antusias mengikuti pembelajaran di kelas. Hubungan antara personel yang mengajar dan peserta didik sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran mereka," ucapnya.

Prajurit TNI yang membantu menjadi tenaga pendidikan, katanya, tidak hanya menyampaikan pembelajaran namun memberikan motivasi  agar tumbuh jiwa semangat dan mental anak-anak perbatasan dalam meraih cita-cita.

"Kita harus selalu memberikan semangat, anak-anak perbatasan jangan mau kalah oleh anak di perkotaan, raihlah cita-cita dengan giat dan disiplin sebagai seorang pelajar," katanya.

Sementara itu, Kepala SDN 06 Desa Muakan Petinggi, Norma, mengaku sangat terbantu atas kepedulian Satgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani menjadi tenaga pendidik.

"Kami memang kekurangan guru, kondisi sekolah pun memprihatinkan, jadi kami sangat berterima kasih kepada prajurit TNI, semoga anak-anak kita semakin bersemangat dalam menempuh pendidikan," katanya.