Bagikan:

JAKARTA - Indonesia dan Malaysia adalah tetangga. Namun luas perbatasan yang harus dijaga membentang sangat luas dengan personel minim.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjelaskan, perbatasan RI-Malaysia sebetulnya memiliki bentang garis perbatasan sejauh 2.000 kilometer. Ada 1.800 prajurit TNI yang bertugas di sana.

Asal tahu saja, ini bukanlah jumlah yang ideal.

"Berarti 'kan kalau dibentangkan dari kiri ke kanan satu orang dengan orang lain jaraknya satu kilometer lebih. Kurang sebenarnya, tapi ya kita harus smart, yang penting enggak boleh nyerah dengan kekurangan personel," beber Jenderal Andika di Lapangan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 5 Oktober.

Andika menuturkan bahwa pihaknya berusaha menjalin kerja sama dengan masyarakat Indonesia di sana melalui pembinaan agar bisa turut membantu kerja-kerja pengamanan perbatasan.

"Kita membina mereka sehingga mereka bisa menjadi early warning bagi kita karena kalau secara fisik digelar kita enggak cukup," tambahnya dilansir Antara.

Dalam puncak peringatan HUT ke-77 TNI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyapa para petugas pengamanan di empat wilayah perbatasan dan terluar Indonesia.

Petugas pengamanan perbatasan pertama yang disapa Jokowi adalah mereka yang bertugas di PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. PLBN ini berbatasan langsung dengan Malaysia.

Jokowi kemudian ngobrol sejenak dengan Dansatgas Yonif 645 Letkol Inf. Hudallah yang sedang bersama 59 prajurit bertugas. Presiden berbincang tentang di mana para petugas PLBN berbelanja.

"Ini kalau belanja di Malaysia atau di Indonesia?" tanya Jokowi.

"Di Indonesia, di Balai Karangan," jawab Hudallah.

"Lebih murah atau lebih mahal?" tanya Jokowi lagi.

"Lebih murah," jawab Hudallah.