JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan masyarakat berusia 18 tahun ke atas bisa mendapat vaksin booster kedua per 24 Januari mendatang.
Ketentuan ini diatur lewat Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/380/2023 Tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi kelompok Masyarakat Umum. Disebutkan masyarakat tak perlu lagi menunggu tiket untuk mendapat suntikan.
"Masyarakat usia lebih dari 18 tahun sudah dapat vaksin booster kedua tanpa menunggu tiket atau undangan," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 21 Januari.
Syahril memastikan jenis vaksin booster kedua telah mendapat Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga masyarakat tak perlu pilih-pilih lagi.
Selain itu, dia juga meminta masyarakat memperhatikan waktu pemberian vaksin. Kata Syahril, booster kedua ini baru bisa diberikan dengan jarak enam bulan sejak vaksinasi booster pertama.
"Dan vaksinasi harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau di pos pelayanan COVID-19," tegasnya.
Sementara untuk masyarakat yang belum vaksin COVID-19, Syahril mengajak mereka segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan. "Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga," ujar Syahril.
BACA JUGA:
Berikut adalah jenis vaksin yang bisa digunakan untuk booster kedua:
1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
- AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
3. Kombinasi untuk booster pertama Pfize
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
- Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax
- Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml