Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Winarto mengaku lahan milik mereka yang dijadikan sebagai sirkuit Formula E atau Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) berdampak pada pengurangan kapasitas lahan di kawasan wisata Ancol.

Awalnya, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto meminta penjelasan Winarto soal rencana pemanfaatan lahan sirkuit Formula E ketika tak digunakan balapan.

"Lalu soal sirkuit (JIEC). Ini ceritanya bagian dari attraction-nya Ancol, kah? Atau ini tenant yang berdiri sendiri? Menurut saya ini di dalam kawasan Bapak," kata Winarto dalam rapat kerja bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Kamis, 19 Januari.

Winarso menjawab, JIEC dibangung di dalam kawasan Ancol bagian timur. Saat perencanaan Formula E, PT Jakarta Propertindo menyewa lahan Ancol timur selama tiga tahun untuk pembangunan sirkuit balapan mobil listrik.

Rinciannya, lahan sirkuit disewa Jakpro selama 4 bulan pada tahun 2022, 1 bulan pada tahun 2023, dan 1 bulan pada tahun 2024, untuk penyelenggaraan Formula E selama 3 tahun berturut-turut.

Winarto menyebut, akibat peralihan peruntukan lahan di Ancol timur menjadi lokasi sirkuit, kapasitas parkir di kawasan wisata Ancol menjadi berkurang.

"Kita kehilangan area seluas sirkuit itu sangat signifikan. Parkir mobil berkurang hingga 4.000 mobil," ungkapnya.

Dampaknya, lanjut Winarto, kawasan Ancol kini menjadi semakin padat. Banyak pengunjung yang memarkirkan kendaraannya hingga ke jalan.

"Orang (pengunjung) masuk gerbang pada Sabtu-Minggu mau ke pantai arah timur itu sudah susah. Kalau dibilang, kami membutuhkan lahan itu, Pak karena Ancol sudah padat," tutur dia.