Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut perkembangan kasus kematian akibat COVID-19 menunjukkan tren yang memburuk.
Berdasarkan analisis data Satgas COVID-19 per tanggal 27 Desember, terdapat peningkatan jumlah kematian sebesar 20 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Akumulasi kematian kasus positif COVID-19 selama satu pekan pada minggu lalu sebanyak 1.040 kasus. Minggu ini, akumulasi kematian sepekan sebanyak 1.248 kematian.
"Kenaikan angka kematian sebesar 20 persen sangatlah tinggi dan menunjukkan bahwa treatment terhadap pasien COVID-19 belum optimal," kata Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 29 Desember.
Wiku menuturkan provinsi dengan kenaikan kematian pasien COVID-19 tertinggi yakni Jawa Tengah. Akumulasi kasus kematian di Jawa Tengah minggu lalu sebanyak 207 kasus dan minggu ini sebanyak 374 kematian.
Kedua, Jawa Timur dengan akumulasi kematian minggu lalu sebanyak 331 dan minggu ini sebanyak 373 kematian. Ketiga, DI Yogyakarta dengan akumulasi kematian minggu lalu sebanyak 22 dan minggu ini sebanyak 45 kematian.
Keempat, Jawa Barat dengan akumulasi kematian minggu lalu sebanyak 40 dan minggu ini sebanyak 62 kematian. Kelima, Banten dengan akumulasi kematian minggu lalu sebanyak 6 dan minggu ini sebanyak 14 kematian.
"Angka kematian di Jawa Tengah naik 167, Jawa Timur naik 42, Daerah Istimewa Yogyakarta naik 23, Jawa Barat naik 22, dan Banten naik 8," ujar Wiku.
BACA JUGA:
Wiku menyebut, tingginya kenaikan kematian diakibatkan oleh keterlambatan dalam penanganan sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Wiku meminta pemerintah daerah memperbaiki kualitas perawatan pasien COVID-19.
"Segera lakukan evaluasi menyeluruh terhadap penanganan pasien COVID-19 di fasilitas kesehatan agar dapat mencapai kesembuhan 100 persen dan tidak ada korban jiwa. Ingat, satu nyawa yang hilang sangatlah berharga," jelasnya.