Bagikan:

JAKARTA - Penasihat Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengajukan pengunduran dirinya pada Hari Selasa, setelah komentarnya mengenai serangan rudal Rusia di Dnipro menimbulkan kemarahan publik.

Serangan rudal Rusia pada Hari Sabtu lalu menghantam apartemen di Dnipro, menyebabkan sedikitnya 44 orang tewas, sementara tim penyelamat terus melakukan pencarian korban di reruntuhan bangunan.

Angkatan udara Ukraina mengatakan rudal itu adalah jenis Kh-22, dengan Kyiv dikatakan tidak memiliki senjata untuk menangkis rudal semacam itu.

Beberapa jam setelah serangan rudal, Arestovych, yang muncul secara teratur di YouTube untuk memberikan pembaruan tentang perang, awalnya mengatakan rudal Rusia jatuh di gedung setelah ditembak oleh pertahanan udara Ukraina, melansir Reuters 17 Januari.

Komentar tersebut, yang menyimpang dari informasi resmi otoritas Ukraina, menyebabkan kemarahan yang meluas di masyarakat.

Tapi, itu juga diperhatikan oleh otoritas Rusia yang tampaknya menyinggung dia ketika mereka menyalahkan Kyiv atas serangan itu.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan serangan Rusia "tidak menyerang bangunan tempat tinggal" dan menilai apa yang terjadi di apartemen tersebut lantaran pertahanan udara Ukraina, sebuah kesimpulan yang katanya juga telah dicapai oleh "beberapa perwakilan dari pihak Ukraina."

Arestovych kemudian menarik kembali komentarnya, dengan alasan kelelahan, tetapi juga mengatakan dia telah menjelaskan bahwa itu hanya teori awal.

Pada Selasa pagi, Arestovych mengunggah foto surat pengunduran dirinya dan mengakui telah membuat "kesalahan mendasar".

"Saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada para korban dan kerabat mereka, penduduk Dnipro dan semua orang yang sangat terluka oleh versi saya yang keliru tentang alasan rudal Rusia menyerang bangunan tempat tinggal," tulisnya.

Terpisah, Presiden Volodymyr Zelensky tidak segera memberikan tanggapan publik atas tawaran pengunduran diri Arestovych.

Diketahui, memiliki penduduk hampir 1 juta orang, Kota Dnipro berfungsi sebagai pusat pasokan pasukan Ukraina di wilayah Donbas timur. Kota itu telah berulang kali dibombardir dari rudal Rusia.