JAKARTA - Parfum, pakaian desainer ternama hingga obat kuat ditemukan di sebuah apartemen yang menurut penyelidik Italia, persembunyian terakhir bos mafia Sisilia, Matteo Messina Denaro (60), kata sumber pengadilan pada Hari Selasa.
Apartemen itu berada di sebuah bangunan sederhana di dekat pusat Campobello di Mazara, sebuah kota di Provinsi Trapani Sisilia Barat, hanya beberapa kilometer dari Castelvetrano, kota asal Messina Denaro.
Penyelidik menemukan pakaian, sepatu, lemari es yang lengkap dan kuitansi restoran di sana, kata sumber pengadilan. Mereka juga menemukan obat kuat.
"Dia menjalani kehidupan normal, dia pergi ke supermarket," kata hakim Paolo Guido, salah satu pejabat yang menyelidiki Messina Denaro, melansir Reuters 17 Januari.
Tetangga menggambarkannya sebagai orang yang ramah.
"Saya tinggal di lantai pertama gedung, kadang-kadang saya melihat orang ini, menyapanya dan tidak ada yang lain. Dia menjawab dengan ramah," kata Rosario Cognata kepada media Italia.
Bos mafia Messina Denaro dikenal dengan kesukaannya akan barang-barang mewah, termasuk pakaian bermerek dan kacamata hitam mahal. Polisi mengatakan dia mengenakan jam tangan senilai 35.000 euro ketika ditangkap.
Messina Denaro diyakini telah tinggal di apartemen itu selama setahun terakhir, kata sumber pengadilan, tetapi polisi masih mencari tempat lain di mana dia mungkin menghabiskan waktu.
Messina Denaro yang ditangkap pada Hari Senin di sebuah klinik swasta di Palermo setelah 30 tahun dalam pelarian, ditahan di Kota L'Aquila, Italia tengah, kata jaksa penuntut Palermo. Dia dipindahkan dari Sisilia pada hari penangkapannya.
BACA JUGA:
Penyelidik yakin Messina Denaro dibawa pada Hari Senin ke klinik La Maddalena Palermo dari Campobello di Mazara untuk dirawat karena kanker. Kota itu adalah rumah bagi ajudannya Giovanni Luppino, yang ditangkap bersamanya.
Diketahui, mendapat julukan "U Siccu" (Si Kurus), Messina Denaro menerima 20 hukuman penjara seumur hidup dalam persidangan yang diadakan secara in absentia karena perannya dalam serangkaian pembunuhan massa, termasuk serangan bom yang menewaskan jaksa anti-mafia Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino pada tahun 1992.