KUPANG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai membangun 2.100 unit rumah untuk para pejuang eks Timor Timur yang bermukim di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Pemerintah mulai membangun ribuan rumah bagi warga eks Timtim yang berlokasi di Fateleu yang ditandai dengan dilakukan ritual adat pada Sabtu (14/1/2023) lalu," kata Bupati Kupang Korinus Masneno dilansir ANTARA, Senin, 16 Januari.
Pembangunan rumah bagi warga eks Timor Timur dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara II.
Penandatangan kontrak pembangunan rumah telah dilakukan beberapa waktu lalu oleh PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus Satuan Kerja Penyediaan Perumahan NTT paket II dengan PT Nindya Karya (Persero) dan pekerjaan pembangunan rumah khusus bagi warga pejuang Timor Timur paket III oleh PPK Rumah Susun dan rumah khusus Satker PPK Provinsi NTT dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Bupati Kupang Korinus Masneno mengatakan ritual adat yang telah dilakukan di depan tokoh masyarakat Fatuleu dan Timitm sebagai tanda dimulainya pembangunan 2.100 unit rumah serta merupakan wujud ikatan kasih dan persaudaraan antara warga Fatuleu dan keluarga besar eks Timor Timur.
"Jika telah diikat tali persaudaraan melalui ritual adat yang diawali dengan penerimaan secara adat hingga penyembelihan hewan, siapa yang melanggar siap menanggung sendiri akibatnya," kata Bupati Kupang Korinus Masneno.
BACA JUGA:
Menurut Bupati Korinus Masneno pembangunan 2.100 unit rumah bagi warga eks pejuang Timor Timur bisa terealisasi merupakan hasil perjuangan Ketua Umum Forum Komunikasi Pejuang Timor Timur (KPTT) Eurico Gutteres saat bertemu Presiden Joko Widodo.
Kabupaten Kupang mendapat alokasi 2.100 unit rumah dari total 52.000 unit rumah yang disetujui Presiden Joko Widodo untuk diberikan kepada para pejuang eks Timor Timur di Nusa Tenggara Timur.
"Rumah yang dibangun memiliki jumlah yang cukup besar sehingga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan rumah warga eks pejuang Timor Timur yang berada di Kabupaten Kupang," kata Korinus Masneno.