Bagikan:

JAKARTA - PPP menyatakan masih mendengarkan aspirasi akar rumput terkait penentuan capres-cawapres yang akan didukung pada Pilpres 2024. PPP tak mau gagah-gagahan paling dahulu mengumumkan nama Capres 2024.

Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Arsul Sani mengatakan, partainya tak mau ikut kena sentil Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri seperti parpol yang mendeklarasikan kader banteng moncong putih itu.

Awalnya Arsul menyampaikan PPP adalah partai yang dalam proses menentukan calon mendengarkan aspirasi dari bawah. Seperti misalnya ada usulan, kemudian mengundang Menparekraf Sandiaga Uno dan Menteri BUMN Erick Thohir di sejumlah acara internal.

"Konsekuensinya, semua sosok yang ingin diusung PPP maka tentu untuk berkenalan dengan struktur PPP di bawah, itulah yang dilakukan oleh Pak Sandiaga Uno dan Pak Erick Thohir sekarang ini," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 16 Januari.

Wakil Ketua MPR itu mengungkapkan, sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP sudah terlihat menentukan arah. Meski demikian, sejauh ini dukungan terhadap sosok tertentu di mayoritas struktur daerah masih relatif cair.

"Di PPP itu sekali lagi, suara dukungan itu masih cair. Di Jawa Tengah, Pak Erick kuat, di Jawa Timur juga. Jadi PPP ini basisnya bukan wilayah, udah cabang-cabang sekarang. Misalnya, kalau kita tanya beberapa DPC di Madura, mereka menyebut Prof Mahfud, karena wajar itu putra terbaik Madura saat ini yang ada di pemerintahan. Biarkan saja, itu nggak masalah. Justru di situlah kami menikmati demokrasi di internal," ungkap Arsul.

Arsul mengatakan dinamika internal PPP dalam mengusulkan calon itu merupakan hal yang wajar.

Dia menjelaskan, nantinya semua usulan dari struktur daerah akan dibawa ke Mukernas PPP yang bakal menghasilkan nama calon didukung resmi PPP untuk maju dalam Pilpres 2024.

"Nanti dukungannya yang bawah ada ke si A, ke si B, kok ternyata yang diputuskan DPP melalui mukernas itu si C, kita akan jelaskan kenapa pilih si C. Tapi teman-teman sebenarnya juga udah mengerti, bahwa PPP itu adalah yang sekarang posisinya di DPR saja yang paling kecil ya," jelasnya.

Lantaran menjadi parpol yang posisi perolehan suaranya paling kecil, maka PPP tidak mau gagah-gagahan mengumumkan nama capres. Arsul tidak ingin seperti partai lain yang kena sentil Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri lantaran menjagokan kader PDIP dalam Pilpres 2024.

"Jadi nggak bisa kemudian mentang-mentang gagah-gagahan saya mau si A atau si B. Belum lagi kalau kemudian disentil oleh Bu Mega terus minta maaf, kita nggak mau juga," kata Arsul.