JAKARTA - Partai Demokrat menelusuri kabar kadernya, HT Milwan menjadi ketua tim sukses pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman di Pilkada Medan. Bakal ada sanksi bila benar HT Milwan masih berstatus anggota Demokrat.
“Kita cek dulu nama itu masih sebagai kader Demokrat atau tidak, kami telusuri. Jangan sampai ternyata sudah pindah partai, harus dijernihkan dulu kebenarannya,” ujar Sekretaris Bappilu DPP Demokrat, Kamhar Lakumani dikonfirmasi VOI, Rabu, 16 September.
Bila HT Milwan masih terdaftar sebagai anggota Partai Demokrat, maka akan ditempuh mekanisme sesuai AD/ART partai. Mekanisme ini bisa dilakukan dengan menyampaikan peringatan.
“Kita akan memberikan peringatan kepada yang bersangkutan sekiranya masih menjadi bagian Partai Demokrat. Karena kader harus taat partai yang mengusung pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi. Semua kader Partai Demokrat harus bisa ikut mengambil peran yang nyata untuk pemenangan paslon yang menjadi keputusan partai,” papar Kamhar.
Hingga saat ini, HT Milwan belum dapat dikonfirmasi. Pun dengan Plt Ketua DPD Demokrat Sumut Herri Zulkarnaen yang belum merespons pesan singkat dan telepon.
BACA JUGA:
Di pilkada Medan hanya ada dua pasangan bakal calon yakni Akhyar-Salman yang diusung PKS serta Demokrat dan Bobby Nasution-Aulia Rachman. Bobby-Aulia didukung koalisi besar PDIP, Gerindra, Golkar, PAN, NasDem, PPP, PSI.
Akhyar dalam orasi deklarasi pencalonan sebelumnya menyebut dirinya maju bersama Salman bukan untuk sekadar menunjukkan diri. Plt Wali Kota Medan ini ingin perubahan berkelanjutan di Medan.
“Jadi kita maju untuk wali kota-wakil wali kota bukan untuk sekadar gagah-gagahan. Kalau gagah-gagahan, sudah gagah kami ini semua, saya Plt Wali Kota, Pak Salman wakil DPRD provinsi. Kita mau mewakafkan diri untuk warga Kota Medan,” katanya.
Kondisi Medan menurut dia harus terus diperbaiki. Akhyar yang diusung PKS dan Demokrat ini ingin mewujudkan Medan Cantik.
“Medan berkarakter yang nyaman kotanya bahagia warganya. Visi Medan cantik ini sebenarnya idenya yuk bikin cantik Kota Medan. Kalau kota kita cantik banyak orang datang, banyak beraktivitas pastiorang senang. Banyak yang datang banyak yang belanja, banyak yang usaha dan pendapatan kita bertambah,” sambung dia.
Sementara itu, Bobby-Aulia mengusung konsep pemerintah kolaboratif. Konsep dilakukan dengan tiga program yakni reformasi birokrasi, reformasi pelayanan publik serta pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Dalam konsep pemerintah kolaboratif, Bobby Nasution mengusung prinsip ‘memanusiakan manusia' di setiap pelayanan publik. Setiap masyarakat menurutnya memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan dari Pemkot Medan.
"Maka apa pun status sosialnya, birokrasi Pemkot Medan harus memberikan pelayanan kualitas yang sama, kualitas terbaik dengan prinsip memanusiakan manusia," kata Bobby.