Arab Saudi Luluskan 250 Wanita Spesialis Keamanan Diplomatik, Haji dan Umrah
Wanita Arab Saudi saat demonstrasi kemampuan menembak usai lulus pelatihan. (Twitter/@security_gov)

Bagikan:

JAKARTA - Lebih dari 250 wanita di Arab Saudi berhasil lulus dari Institut Pelatihan Wanita dengan spesialisasi keamanan diplomatik serta keamanan haji dan umrah negara itu.

Para wanita itu adalah lulusan angkatan keempat yang menyelesaikan pelatihan di institut tersebut, kata Saudi Press Agency (SPA) dalam sebuah pernyataan, mengutip Al Arabiya 12 Januari.

Arab Saudi pada tahun 2019 mengumumkan akan mengizinkan perempuan di Kerajaan untuk bertugas di angkatan bersenjata. Kemudian, negara itu pertama kali membuka perekrutan militer untuk wanita pada Februari 2022. 

Wanita harus berusia antara 21 dan 40 tahun. Sementara laki-laki berusia antara 17 dan 40 tahun. Ketentuan lainnya sama, mulai dari prosedur penerimaan hingga pemeriksaan medis, tapi tidak memerlukan catatan kriminal.

Rekrutan wanita pertama lulus dari Pusat Pelatihan Kader Wanita Angkatan Bersenjata September lalu, pertama kali dalam sejarah kerajaan, wanita akan mulai bertugas di garis depan, seperti mengutip The National News.

Perubahan untuk mengizinkan perempuan bergabung dengan militer, merupakan bagian dari Visi Kerajaan 2030, yang berupaya mereformasi hampir setiap aspek kehidupan dan pemerintahan.

Wanita dapat mendaftar untuk bergabung dengan Tentara Arab Saudi, Pertahanan Udara Kerajaan Saudi, Angkatan Laut Kerajaan Saudi, Pasukan Rudal Strategis Kerajaan Saudi dan Layanan Medis Angkatan Bersenjata. Guna mendukung kedinasan sehari-hari, para wanita ini dapat memiliki pangkat mulai dari prajurit hingga sersan.

Diketahui, Putra Mahkota Arab Saudi Saudi Mohammed bin Salman telah mendorong reformasi sosial dan ekonomi, sebagai bagian dari rencana untuk memodernisasi kerajaan Muslim konservatif dan menarik investasi asing di bawah dorongan diversifikasi.

Mayor Jenderal Adel Al-Balawi, kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Angkatan Bersenjata dalam pidato kelulusan beberapa waktu lalu mengatakan, pusat pendidikan tersebut memiliki misi penting, yang berfokus pada penyediaan program pelatihan dan kurikulum yang sangat baik dan lingkungan belajar yang ideal.

"Hal ini sejalan dengan standar kualitas internasional yang memenuhi kebutuhan (rekrut wanita). Ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan, yang akan membantu mencapai tujuan kementerian di masa depan," jelasnya mengutip Arab News.