Bagikan:

JAKARTA - Iran akan kembali mengirim jemaah umrah ke Arab Saudi untuk pertama kalinya usai jeda selama 8 tahun, salah satu tanda membaiknya hubungan kedua negara, dengan penerbangan akan dilakukan pekan depan.

Penerbangan akan lepas landas dari 10 bandara di seluruh negara itu yang membawa warga Iran untuk melakukan perjalanan umrah sepanjang tahun, kata kantor berita semi-resmi Fars, dikutip dari Reuters 14 Desember.

Kepala Organisasi Haji dan Ziarah Iran mengatakan, kafilah pertama jamaah umrah akan segera memulai perjalanan ke Mekkah pekan depan.

"Setelah koordinasi yang diperlukan dengan pejabat haji Saudi, serta penandatanganan memorandum dan kontrak yang relevan, konvoi pertama jamaah umrah akan dikirim ke Arab Saudi pada 19 Desember," jelas Seyyed Abbas Hosseini kepada wartawan, mengutip Mehr News Agency.

Lebih jauh ia mengatakan, sebagai bagian dari kafilah pertama, kata pejabat itu, 550 jamaah Iran akan menghabiskan 10 hari menunaikan ibadah umrah, dengan 5 hari di Madinah dan 5 hari di Mekkah.

Abbas menambahkan, sebuah kesepakatan telah dicapai dengan para pejabat Saudi agar 70.000 warga Iran dapat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci pada akhir tahun kalender.

Diketahui, China memediasi perjanjian pada Bulan Maret, di mana Iran dan Arab Saudi melanjutkan kembali hubungan diplomatik penuh yang terputus pada tahun 2016, ketika Riyadh mengeksekusi seorang ulama Syiah dan penyerbuan Kedutaan Saudi di Teheran.

Sejak tahun 2016, jamaah Iran hanya dapat menyelesaikan ibadah haji, tunduk pada kuota dan waktu tahunan yang ketat.

Negosiasi antara Iran dan Arab Saudi juga bertujuan untuk membangun kembali pariwisata non-religius antara kedua negara, dengan penerbangan yang menghubungkan ibu kota mereka.