Bagikan:

JAKARTA - Kapal induk baru Angkatan Laut China CNS Fujian diperkirakan akan melaut untuk pertama kalinya tahun ini, kata Perwira Eksekutif Kapal dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah.

Dalam sebuah laporan wawancara yang diterbitkan oleh China Daily yang dikelola pemerintah, Kapten Senior Qian Shumin tidak memberikan tanggal pasti kapan kapal induk akan menjalani perjalanan laut pertamanya, hanya mengatakan bahwa "uji coba akan berkontribusi pada realisasi tujuan seratus tahun Tentara Pembebasan Rakyat (PLA)."

Seratus tahun itu, yang datang pada tahun 2027, dirujuk oleh Presiden China Xi Jinping pada Bulan Oktober, sebagai tenggat waktu bagi PLA untuk memenuhi tujuan modernisasinya. Diketahui, PLA didirikan pada tahun 1927.

CNS Fujian, kapal perang terbesar yang pernah dibangun dan dioperasionalkan China, adalah komponen kunci dalam tujuan Angkatan Laut PLA. Kapal itu diluncurkan dengan meriah pada 17 Juni dan telah dalam tahap akhir konstruksi di galangan kapal Shanghai.

Analis yang berbasis di Hawaii yang juga mantan kapten Angkatan Laut AS Carl Schuster memperkirakan, uji coba pertama Fujian akan dilakukan pada musim semi.

"Berdasarkan teknologi dan sistem yang dipasang di Fujian, uji coba laut pertama akan dilakukan pada atau sekitar Maret 2023 dan terdiri dari uji teknik dasar dan uji manuver kapal," kata Schuster, mantan direktur operasi di Pusat Komando Gabungan Intelijen Pasifik AS, melansir CNN 3 Januari.

Dia mengatakan, uji coba awal kemungkinan akan berlangsung tiga hingga tujuh hari.

Itu akan menjadi langkah pertama dalam rangkaian uji coba selama sekitar 18 bulan, dengan diprediksi akan mulai beroperasi pada Oktober 2024, kata Schuster.

"Setiap percobaan akan diikuti dengan pemeriksaan tentang apa yang benar dan salah, solusi untuk masalah tersebut, baik yang terkait dengan manusia atau peralatan, masing-masing diidentifikasi dan diterapkan," paparnya.

Memiliki bobot maksimal 80.000 ton menurut laporan China Daily, Fujian 50 persen lebih besar dari dua kapal induk China saat ini, menempatkan Angkatan Laut di jajaran negara dengan supercarrier, seperti kapal kelas Nimitz AS seberat 100.000 ton.

Kapal tersebut dikatakan memiliki kemiripan dengan teknologi kapal induk AS. Dan, Fujian menggunakan sistem ketapel elektromagnetik, sesuatu yang hanya dimiliki pada kapal induk USS Gerald Ford (CVN-78) Amerika Serikat.

Sementara, dua kapal induk China lainnya, Liaoning dan Shandong, didasarkan pada teknologi Uni Soviet yang sudah ketinggalan zaman.

Kedua kapal induk itu menggunakan sistem peluncuran ski-jump, di mana pesawat lepas landas dari tanjakan kecil untuk meluncurkan pesawat.

Schuster mengatakan mengintegrasikan pesawat tempur ke dalam operasinya menggunakan teknologi baru itu, akan menjadi bagian penting terakhir dari uji coba Fujian, diperkirakan akan terjadi sekitar musim panas 2024.