Bu Camat Parepare Sulsel Membentak Pemilik Warung Sampai Menangis, Walkot Turun Tangan
Tangkapan layar video yang beredar di media sosial soal Bu Camat Ujung, Parepare, Sulsel (DOK. Instagram taufanpawe)

Bagikan:

MAKASSAR - Beredar video Bu Camat Ujung, Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) membentak memarahi pedagang yang melanggar aturan Perwali terkait pencegahan COVID-19. Pemilik warung sampai menangis dibentak Bu Camat Ujung, Parepare.

“Kenapa sampai ko bilang tidak tahu,” kata Bu Camat dalam video yang disebar di media sosial, Minggu, 27 Desember.

Pedagang perempuan ini menangis. Berupaya memberi penjelasan terkait warungnya yang masih dibuka.

“Jangan bohong makanya,” kata Bu Camat Ujung, Parepare dengan nada tinggi. 

Penertiban warung ini terjadi pada Sabtu, 26 Desember malam. Bu Camat menegaskan dirinya sedang menegakkan Perwali Parepare cegah COVID-19 di masa Natal dan Tahun Baru.

“Kami akan melaksanakan kegiatan ini sesuai tercantum surat edaran dan surat tugas sampai 15 Januari 2021,” kata Bu Camat.

Saat ini pemilik warung sebagai pelanggar aturan jam buka mendapat teguran tertulis. Bila membandel akan dikenakan sanksi lanjutan.

“Yang kedua ada denda, setelah teguran kedua masih ngeyel kita sanksi Rp500 ribu, masih ada pelanggaran pencabutan izin,” tegas Bu Camat. 

Wali Kota Turun Tangan

Wali Kota Parepare, Taufan Pawe langsung turun tangan. Lewat akun Instagram taufanpawe, dia memohon maaf atas tindakan petugas dan camat yang tidak memberikan rasa nyaman kepada pedagang. 

“Penegakan dan edukasi perwali tersebut sudah seharusnya dilakukan dengan cara yang humanis dan mengedepankan kemanusiaan. Atas tindakan ini, izinkam kami memberikan evaluasi dan tindak tegas kepada petugas tersebut,” kata Taufan Pawe.

Taufan Pawe menjelaskan, kondisi saat ini tidak menentu di tengah pandemi COVID-19. Wali Kota Parepare pun sadar di sisi lain harus tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Karenanya semua akan dilakukan dengan seimbang.

“Pemberlakuan jam malam ini bertujuan untuk mengurangi keramaian yang terjadi di malam hari hingga menjelang malam tahun baru, hanya hingga malam tahun baru selesai. Setelah itu, tidak ada lagi pembatasan hingga jam 8. Keputusan ini memang sangat berat, namun kami mohon maklum adanya karena untuk kebaikan bersama,” kata dia.

“Akhir kata, kami memohon maaf atas segala tindakan yang kurang berkenan. Mari kita bekerja bersama dalam membawa kemaslahatan bagi Kota Parepare,” tutur Taufan Pawe.