Bagikan:

JAKARTA - Pekan lalu,  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, wabah virus corona (2019-nCoV/Flu Wuhan) menjadi darurat kesehatan global. Pihak WHO menyatakan, terdapat potensi virus tersebut menyebar ke negara-negara yang tidak siap untuk menangani penularannya.

China pun melakukan antisipasi penyebaran virus ini dengan mengisolasi kawasan penyebaran virus tersebut, di kota Wuhan, Hubei, China. Sejumlah negara pun melakukan tindakan tertentu untuk menangani penyebaran virus ini.

Namun, pemerintah China tak terima dengan tindakan Amerika Serikat yang dianggap menyebarkan ketakutan pada dunia lantaran menarik warga negaranya dan membatasi perjalanan dari dan menuju China.

"Washington secara tak henti-hentinya memproduksi dan menyebarkan kepanikan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan kepada wartawan dilansir dari Reuters. Padahal, WHO telah menyarankan agar perdagangan dan pembatasan perjalanan tidak dibatasi dari dan menuju China.

"Justru negara-negara maju seperti Amerika Serikat dengan kapabilitas dan fasilitas pencegahan epidemi melakukan pembatasan berlebihan yang bertentangan dengan rekomendasi WHO," tambahnya, dengan mengatakan negara-negara harus membuat penilaian yang masuk akal, tenang dan berdasarkan sains atas kasus wabah virus corona ini.

Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, larangan perjalanan dari dan menuju China adalah hal yang tidak perlu.

"Tidak ada alasan untuk melarang perjalanan dan perdagangan internasional (dari dan menuju China)," katanya kepada Badan Eksekutif WHO. 

"Kami menyerukan semua negara untuk mengimplementasikan kebijakan berbasis bukti dan konsisten," tambahnya.

Delegasi China, Li Song mengatakan, masyarakat internasional perlu menanggapi wabah virus corona ini secara objektif, adil dan tidak membuat kepanikan di kalangan masyarakat umum.

Sementara, Presiden Xi Jinping mengatakan, fokus China saat ini adalah mengendalikan virus corona. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan sosial di sana.

"Xi menyatakan bahwa pencegahan dan pengendalian virus ini secara langsung berkaitan dengan keselamatan dan kebugaran jiwa masyarakat, secara langsung terkait dengan stabilitas ekonomi dan sosial secara keseluruhan," kata kantor berita negara Xinhua.