JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto lebih mendukung sistem proporsional terbuka untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurutnya, sistem ini lebih demokratis.
"Nanti kalau tertutup ya DPP (dewan pertimbangan partai) yang menentukan, bukan rakyat dari bawah," kata Prabowo kepada wartawan di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Sabtu, 7 Januari.
Dia menegaskan seluruh anggota Partai Gerindra lebih setuju dengan aturan sekarang. Penyebabnya, tiap elemen masyarakat ada perwakilannya di daerah pemilihan.
"Seumpama di satu daerah pemilihan ada enam calon di satu partai bisa mewakili ada perempuan, ada yang pemuda, ada yang ulama, ada yang buruh, ada yang petani," jelas Prabowo.
"Jadi yang terbuka lebih membuka ruang keterwakilan yang lebih demokratis," sambung mantan Danjen Kopassus itu.
BACA JUGA:
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari sebelumnya bicara soal kemungkinan sistem Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 akan kembali menggunakan sistem proporsional tertutup. Dia mengatakan sistem tersebut sedang dibahas melalui sidang Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun, Hasyim menjelaskan, itu hanya sebatas asumsi berdasarkan adanya gugatan di Mahkamah Konstitusi tentang Undang-Undang Kepemiluan saat ini. Sehingga hal itu bukanlah usulan dari KPU melainkan dari kondisi faktual kepemiluan yang terjadi saat ini.
"Jadi barangkali bagi calon peserta pemilu bisa bersiap-siap dan mengikuti perkembangan jika gugatan tersebut dikabulkan MK," ujarnya saat acara Catatan Akhir Tahun KPU di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 29 Desember 2022.
Sebagai informasi, saat ini hanya fraksi PDI Perjuangan di DPR RI yang mendukung sistem pemilu proporsional tertutup. Sementara delapan fraksi lainnya ingin agar sistem yang ada dipertahankan.