SURABAYA - Kasus kematian akibat tertabrak kereta api (KA) di Jawa Timur cukup tinggi. Penyebabnya perlintasan KA tak berpalang pintu.
"Kecelakaan di perlintasan kereta api yang tak berpalang pintu di Jatim ini sangat besar sekali," kata Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto usai Rakor tentang Perlintasan Sebidang Kereta Api di gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu, 4 Januari.
Berdasarkan data Ditlantas Polda Jatim, ada 734 dari 1.082 perlintasan kereta api di Jatim tidak berpalang pintu. Akibatnya, ada 175 kasus dengan 105 orang meninggal dunia selama tahun 2022.
Jumlah itu meningkat 21,5 persen atau 144 kasus dengan 77 orang meninggal pada tahun 2021.
Toni mengajak semua pihak yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub), PT KAI, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk bersama-sama membuat palang pintu sesuai kewenangan masing-masing. Sebab, untuk membuat palang pintu memerlukan biaya yang tidak murah.
"Kami berharap betul tidak terjadi lagi kecelakaan di perlintasan kereta api pada 2023 ini. Kita akan bersama-sama membuat konstruksi berupa langkah-langkah menyelamatkan warga masyarakat. Kalau palang pintu harganya minimal Rp300 juta, ada yang sampai Rp2,5 miliar," ujarnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Taslim Chairudin menerangkan kematian akibat perlintasan kereta api tak berpalang pintu pada tahun 2022 naik sekitar 80 persen dari 2021. Oleh karena itu, Taslim berharap pihak terkait melakukan pencegahan bersama-sama.
"Jumlah ini bisa terus meningkat jika tidak segera dicegah. Perlintasan kereta api tak berpalang pintu ini bisa menjadi mesin pembunuh ketiga, atau 80 persen kematian setelah virus dan penyakit," kata Taslim.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, menyatakan Pemprov Jatim akan berupaya penuh membuat palang pintu di setiap perlintasan kereta api. Dari 19 perlintasan kewenangan Pemprov, Khofifah mengklaim hanya satu perlintasan kereta api tak berpalang pintu. "Satu masih sedang berproses, itu lokasinya di Banyuwangi. InsyaAllah segera selesai," kata Khofifah.
Di sisi lain, para bupati/wali kota dan kapolres jajaran diminta untuk proaktif membuat rambu-rambu maupun spanduk imbauan di sekitar perlintasan tak berpalang pintu.
"Mudah-mudahan semua perlintasan kereta api yang tak berpalang pintu di Jatim, bisa segera dipasang palang pintu," ujarnya.
a