JAKARTA - Seekor Gajah berkostum Santa Claus turut meramaikan detik-detik perayaan Natal di Thailand. Hewan yang menjadi ciri khas Thailand ini tampak memenuhi jalanan dan sekolah-sekolah di Ayutthaya lengkap dengan masker besar sebagai wujud peduli dengan pandemi COVID-19.
Melansir Channel News Asia, Kamis, 24 Desember, anak-anak dari sekolah Jirasat Wittaya begitu senang dengan kehadiran gajah-gajah tersebut. Mereka kemudian menyanyikan lagu-lagu Natal dan berbaris untuk berfoto dengan gajah.
Setelahnya, gajah-gajah dipandu untuk membagikan masker kepada anak-anak dan pengendara motor. Salah saorang guru bahasa Inggris dan sains Brett Baxter mengatakan acara tersebut sungguh membawa semangat Natal, namun dengan cita rasa khas Thailand.
"Ini luar biasa untuk anak-anak. Ini memadukan dua budaya. Ini bukan hanya tentang Santa Claus. Ini budaya Thailand berbasis di sekitar gajah," katanya.
Pengelola istana gajah Ayutthaya Ittipan Paolamai mengatakan kehadiran gajah berkostum Santa Claus sudah berlangsung selama 17 tahun. "Tahun ini karena pandemi serta wabah baru-baru ini, kami menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan kesadaran publik tentang penyebaran COVID-19.”
BACA JUGA:
-
| BERITA
H-1 Natal, Kemenhub Pastikan Tak Terjadi Penumpukan Penumpang di 51 Pelabuhan
24 Desember 2020, 13:16 -
| BERITA
Sempat Ingin Dikekang, Umat Kristen di Gaza Diperbolehkan Rayakan Natal
24 Desember 2020, 11:29 -
| BERITA
Banjir Paket di Kantor Pos AS, Jutaan Kado Natal bakal Datang Terlambat
24 Desember 2020, 10:55
#Thai #elephants dressed as Santa Claus delivered face masks to local residents in Ayutthaya on Wednesday.
Instead of traditional #Christmas gifts, elephants from the Royal Elephant Palace distributed masks to kids and passersby. pic.twitter.com/eoXPdc6D6n
— CGTN (@CGTNOfficial) December 23, 2020
Meski begitu, aksi tersebut tak sepenuhnya didukung oleh orang banyak. Seorang dokter hewan dan penasehat untuk perlindungan satwa dunia Jan Schmidt-Burbach justru mempertanyakan aksi tersebut. Aksi gajah berkostum Santa Claus, kata Jan tidak dapat diterima.
"Anak-anak akan menganggap gajah sebagai penghibur dan badut daripada hewan liar secara biologis," ujar Jan.
Jan menambahkan pengalaman itu bisa membuat hewan stres dan terjadi kecelakaan."Pawang gajah harus memastikan dia bisa mengendalikan gajah. Gajah bisa lepas kendali dan melukai bahkan terkadang membunuh orang."
Akan tetapi, Ittipan menegaskan bahwa gajah-gajah itu terlatih dan dirawat dengan baik. "Saya tidak melihat ini sebagai eksploitasi atau penyiksaan. Kami telah memiliki gajah di provinsi kami untuk pariwisata dan kesadaran sosial sejak lama. Jadi bukan masalah besar melakukan aktivitas dengan mereka seperti pagi ini. Gajah selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup Thailand."
