Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe yang jadi tersangka dugaan korupsi terus dipantau.

Meski Lukas sudah bisa berkeliling meresmikan empat bangunan milik pemerintah daerah tapi KPK tak mau gegabah melakukan penindakan. Firli bilang, kesehatan tersangka itu tetap menjadi perhatian pihaknya.

"Sampai hari ini kita memang masih memperhatikan kondisi kesehatannya," kata Firli dikutip dari tayangan YouTube KPK RI, Rabu, 4 Januari.

Firli tak mau gegabah menyatakan Lukas sudah sehat karena berkeliling ke empat tempat. Dia bilang, hanya dokter yang boleh menentukan.

Meski begitu, Firli memastikan kasus dugaan korupsi yang menjerat Lukas akan diselesaikan hingga tuntas. Termasuk, mempertimbangkan dikabulkan atau tidaknya kepala daerah itu berobat ke luar negeri.

"Tentu ini kita juga pertimbangkan tapi yang pasti, keinginan kita penegakan hukum yang menjunjung HAM karena sesungguhnya keselamatan jiwa itu adalah hukum tertinggi," ujarnya.

Lukas meresmikan bangunan milik pemerintah pada 30 Desember lalu. Diharapkan, gedung tersebut dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di Bumi Cenderawasih.

"Jadi kantor-kantor ini megah sekali di mana pembangunan kantor yang luar biasa. Untuk itu kepada anak muda silakan gunakan dan rawat gedung ini dengan baik," katanya di Jayapura dilansir ANTARA, Jumat, 30 Desember.

Kantor yang diresmikan itu yakni, kantor Gubernur Papua; kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua; Majelis Rakyat Papua (MRP); Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Papua serta kantor Samsat di tiga kabupaten, lima gedung Pelayanan RSUD Jayapura dan Pelabuhan Keppi di Kabupaten Mappi.

Sebelumnya, Lukas Enembe telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi oleh KPK. Namun, dia tak memenuhi panggilan penyidik karena mengaku sakit.

Selanjutnya, KPK berangkat ke Jayapura pada Kamis, 3 November lalu untuk memerika Lukas. Pemeriksaan dilakukan di rumahnya.

Saat itu, tim KPK yang terdiri dari dokter independen hingga penyidik hadir dipimpin Ketua KPK Firli Bahuri. Setibanya di Jayapura, Firli sempat berbincang dengan Lukas.

Dalam perbincangan itu, Firli menanyakan kondisi Lukas dan berbicara sekitar 15 menit. Meski begitu, pemeriksaan Lukas tak berjalan lama karena ia sedang dalam kondisi sakit.

Dalam mengusut kasus yang menjerat Lukas, KPK sudah memanggil sejumlah saksi. Kebanyakan dari mereka ditanyai penyidik soal pembelian berbagai aset yang dilakukan oleh Gubernur Papua tersebut.