JAYAPURA - Polres Tolikara sedang menangani kasus pertikaian antara masyarakat Desa Lama dan Desa Baru di Distrik Kaiga Kabupaten Tolikara.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menjelasakan bentrokan dipicu terkait kepala Distrik Kaiga. Kelompok Desa Lama tidak terima dan melakukan aksi penyerangan.
“Yang mana dari informasi mereka bahwa kepala Distrik Baru ini telah mengganti para Kepala Desa yang ada Distrik Kaiga dengan keluarganya, hal itu yang membuat terjadi aksi saling serang,” kata Kombes Kamal di Jayapuran, Senin, 2 Januari.
Setelah mendapat laporan dari warga telah terjadi pertikaian, piket Jaga Polres Tolikara dipimpin Kapolres Tolikara AKBP Dicky Hermansyah Saragih langsung mendatangi TKP dan melerai kedua kolompok.
“Atas kejadian itu Kapolres telah bertemu dengan kelompok Desa Baru dan Kepala Distrik Kaiga Baru dan meminta untuk menghentikan penyerangan balasan dan tetap tenang sehingga tidak bertambahnya korban,” ujarnya.
Selain itu, pihak Polres Tolikara berkoordinasi dengan pihak Desa Lama untuk berhenti melakukan penyerangan. Kepolisian berharap permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik di Mapolres bersama dengan PJ. Bupati Tolikara untuk membahas pergantian Kepala Distrik tersebut.
“Setelah bernegosiasi disepaki bersama bahwa mereka menunggu kabar korban yang terkena panah Pulih dan akan menyelesaiakan permasalahan di Polres Tolikara,” ucapnya.
BACA JUGA:
Kejadian ini mengakibatkan 21 orang terkena panah dan saat ini dalam penanganan medis oleh RSUD Tolikara.
“Usai meredam aksi perang tersebut Kapolres Tolikara beserta rombongan mengangkat beberapa korban yang belum dievakuasi dan selanjutnya bergerak menuju ke RSUD Tolikara guna dilakukan penanganan medis disertai pengecekan terhadap korban lainnya,” pungkasnya.