Bagikan:

NTB - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan stok logistik bantuan kedaruratan dampak bencana alam di Kabupaten Lombok Tengah masih aman hingga tiga bulan ke depan.

"Stok logistik kita masih ada," kata Kepala BPBD Lombok Tengah M. Ridwan Maruf di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin 2 Januari.

Stok logistik kedaruratan yang masih ada itu, di antaranya beras, mi instan, minyak goreng, makanan siap saji. Logistik material juga masih tersedia untuk membantu warga yang terdampak bencana.

"Untuk bantuan logistik kedaruratan langsung diberikan begitu bencana alam terjadi," ujarnya disitat Antara.

Ia mengatakan, logistik material untuk membantu warga yang rumahnya rusak terkena bencana tidak bisa dilaksanakan langsung, namun harus menunggu asesmen kerusakan.

"Selesai asesmen baru bisa diberikan bantuan material," tuturnya.

Ridwan menyebutkan, Kabupaten Lombok Tengah telah ditetapkan status siaga bencana hingga Maret 2023. Hal itu dilakukan setelah terjadi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang, akhir 2022.

"Status siaga bencana telah kita tetapkan," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah membentuk satgas penanganan bencana dalam rangka menyikapi kondisi cuaca ekstrem yang menimbulkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di daerah setempat.

"Satgas ini kolaborasi dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait dalam hal melakukan penanganan dampak bencana alam yang terjadi," kata Wakil Bupati Lombok Tengah M. Nursiah usai rapat evaluasi bersama BPBD Lombok Tengah, pada 26 Desember 2022.

Dengan adanya satgas ini, diharapkan sinergi antar-OPD bisa ditingkatkan, sehingga tidak saling tumpang-tindih dalam melakukan antisipasi bencana alam.

"Untuk mencapai kinerja yang baik dalam penanganan bencana ini, kita perlu perbaiki manajemen koordinasi, sehingga kinerja antar-instansi bisa terpadu dan lebih rapi," tandasnya.