Jabatan Mensos Bakal Jadi Jembatan Risma ke Pilgub DKI 2024?
Tri Rismaharini (ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Pengamat Politik Surabaya Survei Centre (SSC), Mochtar W Oetomo, menilai posisi Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial (Mensos), bisa berlanjut ke kursi Gubernur DKI pada 2024. Bahkan, langkah politik Risma ke depan juga bisa menjadi Gubernur Jawa Timur.

"Tentu ini secara kacamata politik, bisa menjadi jambatan Risma ke DKI, juga bisa menjadi Gubernur Jatim, bahkan konstalasi politik 2024. Tergantung situasi politik nantinya," kata Mochtar dihubungi, Rabu, 23 Desember.

Menurut Mochtar, posisi Risma sebagai Mensos bisa membangun karir politik berikutnya. Apalagi Risma sering dikait-kaitkan dengan kontestasi Pilkada 2024, baik untuk maju Pilgub DKI maupun Pilgub Jatim. 

"Namun Risma harus membuktikan jika dirinya mampu sebagai Mensos. Misal visi misi sebagai Mensos, capaian-capaian dan prestasinya. Karena dengan jabatan baru ini, Risma menjadi memiliki panggung politik yang jauh lebih besar dan lebih luas," kata Mochtar.

Terlepas dari itu semua, lanjut Mochtar, penunjukan Risma sebagai Mensos juga amanah yang tidak ringan. Ada begitu banyak PR dan tantangan yang harus mampu dijawab, untuk bisa menjawab ekspektasi publik.

Pertama, sabagai Mensos Risma akan langsung berhadapan dengan situasi sosial yang pelik. Pandemi COVID-19 yang masih jauh dari kata akhir, menyisakan banyak problem sosial yang harus mendapat perhatian dan penyeselesaian. 

"Ditambah lagi sekarang ini masuk ke bulan bulan dengan cuaca dan curah hujan yang tidak menentu, yang memungkinkan menculnya banyak bencana dan musibah alam," ujarnya.

Kedua, Risma sebagai Mensos baru harus menghadapi berbagai problem internal kementerian, yang ditinggalkan oleh Mensos sebelumnya hingga membuatnya terkena OTT KPK. "Kooordinasi, konsolidasi dan berbagai pembenahan internal kementerian tentu bukan hal yang gampang dan memerlukan energi tersendiri," lanjut Mochtar.

Sebagai Mensos, menurut pria yang juga akademisi Universitas Trunojoyo Madura ini, Risma mau tidak mau harus berhadapan dengan citra diri lembaga kemensos, yang bisa dibilang ada pada titik nadir dengan berbagai kasus yg menjerat mensos-mensos sebelumnya. "Setidaknya Risma harus membuktikan Kemensos akan lebih bersih dan berintegrasi ke depannya," jelas Mochtar.

"Dalam konteks ini Risma telah berhasil menunjukkan keberhasilannya, bisa lepas dari kepentingan oligarki politik selama dua periode jadi wali Kota Surabaya. Setidaknya itu yg dibaca oleh publik. Mudah-mudahan Risma bisa buktikan saat menjadi Mensos," pungkas Mochtar.