DPRD Sorot Proyek Kereta Gantung Rinjani yang Telan Biaya Rp2,2 T Perhatikan Lingkungan
Rancangan proyek lintasan kereta gantung berlatar belakang Gunung Rinjani, Lombok Tengah, NTB. (Antara-Dinas LHK NTB)

Bagikan:

JAKARTA - DPRD Lombok Tengah menyoroti pembangunan kereta gantung dari Desa Karang Sidemen menuju Gunung Rinjani harus memperhatikan lingkungan.

"Kami mendukung pembangunan kereta gantung Rinjani itu dengan catatan, jangan merusak lingkungan seperti harapan pemerhati lingkungan," kata Ketua DPRD Lombok Tengah, M Tauhid di Praya, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa 27 Desember.

Meski demikian, Tauhid merespons positif proyek kereta gantung menuju Gunung Rinjani yang telah direncanakan sejak dulu itu. Dia pun berharap pembangunan tersebut cepat diselesaikan.

"Ini rencana sebelum Bupati Lombok Tengah saat ini (H Lalu Pathul Bahri, red), semoga bisa terwujud," katanya.

Jika terbangunnya kereta gantung Rinjani, Tauhid menganggap destinasi wisata di Kabupaten Lombok Tengah jauh dari cukup. Di selatan Lombok Tengah terdapat Sirkuit MotoGP yang berdiri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, sedangkan di utara ada kereta gantung, air terjun dan Sirkuit Motor Cross.

"Pembangunan antara selatan dan utara akan menjadi seimbang dan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

Ia juga menekankan kepada investor supaya melengkapi semua izin atau syarat dalam pembangunan kereta gantung Rinjani, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, pihak investor diharapkan dapat melibatkan masyarakat setempat dalam pembangunan kereta gantung maupun ketika telah mulai difungsikan. Pemerintah daerah harus intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya tidak terjadi miskomunikasi dalam pembangunan kereta gantung tersebut.

"Semua izin maupun Amdal harus dilengkapi dulu baru melakukan pembangunan dan masyarakat setempat harus menjadi prioritas agar bisa memberikan dampak positif," tuturnya.

Dia merinci, total luas lahan yang digunakan untuk kereta gantung tersebut mencapai 500 hektare dengan panjang jalur kereta mencapai 10 kilometer, nantinya juga dilengkapi fasilitas pendukung lainnya.

Pembangunan fasilitas wisata ini menelan anggaran Rp2,2 triliun. Lokasi puncak pemberhentian kereta gantung terletak sekitar dua kilometer di bawah Pos Pelawangan Rinjani.