Bagikan:

LOMBOK TENGAH - Pemkab Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan keberadaan kereta gantung menuju kawasan Gunung Rinjani akan menjadi pendukung destinasi Sport Tourism dan meningkatkan kunjungan wisatawan di NTB.

"Kereta gantung ini menjadi alternatif bagi wisatawan yang tidak mampu mendaki untuk melihat keindahan Gunung Rinjani," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lombok Tengah, Lalu Wiranata di Praya dikutip Antara, Rabu, 27 April.

Keberadaan kereta gantung itu dinilai tidak akan menghilangkan pekerjaan para porter yang ada di Kawasan Gunung Rinjani, karena telah memiliki pasar sendiri. Rencana pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani oleh investor dari China itu memang ada pro dan kontra.

"Artinya bagi yang kuat mendaki akan menggunakan jasa porter dan bagi wisatawan yang tidak kuat bisa menggunakan kereta gantung," katanya.

Pembangunan kereta gantung tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi NTB. Kereta gantung akan dibangun di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah menuju Pelawangan Gunung Rinjani.

"Ini baru proses, secara resmi kita masih belum tahu informasinya," katanya.

Proses konstruksi rencananya dimulai tahu ini dan investor sedang melakukan proses Analisis Mengenai Dampnak Lingkungan (Amdal) serta melakukan studi kelayakan.

"Kita masih menunggu informasi dari Pemerintah Provinsi NTB proses selanjutnya layak atau tidak untuk dibangun kereta gantung tersebut," katanya.

Untuk diketahui, Investor asal China berinvestasi Rp100 miliar di Nusa Tenggara Barat untuk membangun kereta gantung menuju Gunung Rinjani dan sudah menaruh dana Rp5 miliar sebagai bentuk keseriusan Pemprov NTB.