Wanita yang Tewas di Jalan Raya Jakarta-Bogor Ternyata Dirampok, Dibunuh dan Diperkosa Sopir Angkot ‘Tembak’
Petugas kepolisian melakukan olah TKP penemuan mayat wanita tanpa identitas di Bogor/ Foto; Istimewa

Bagikan:

BOGOR – Kasus kematian seorang wanita yang jasadnya ditemukan di pinggir Jalan Raya Jakarta – Bogor akhirnya terungkap. Polres Bogor menangkap AS alias IR (49) tahun sebagai pelaku pembunuhan. Proses penangkapan terbilang cukup lama, lantaran pelaku selalu berpindah tempat.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imannudin menjelaskan, penangkapan IR butuh waktu 2 pekan karena sopir angkot cadangan alias sopir angkot tembak itu kerap pindah-pindah tempat untuk mengelabui polisi dalam pencarian.

“Identitas sudah diketahui, tapi dia selalu pindah-pindah kontrakan.” terang Iman kepada wartawan, Senin 26 Desember.

IR ditangkap saat sedang menarik angkot di Kawasan Bogor.

Motif Pembunuhan

Aksi pembunuhan itu terjadi pada Rabu malam, 14 Desember di dalam angkot. Korban merupakan pegawai di salah satu toko keramik di Bogor, dan malam itu korban duduk di depan angkot.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro menjelaskan, IR mengaku bahwa dirinya ingin merampas handphone korban. Namun saat itu pelaku juga berniat memperkosa korbannya di dalam angkot 08 jurusan Pasar Anyar-Citereup.

"Korban sendiri di dalam angkot bermain handphone. Niat pertama pelaku ingin merampas handphone korban juga hartanya. Namun akhirnya sampai berniat memperkosanya," ujar Yohanes.

Pelaku pun akhirnya melancarkan aksinya. Korban yang melakukan perlawanan akhirnya tidak berdaya saat pelaku menusukan pisau ke sejumlah tubuh korban sebanyak 17 kali.

"Korban melakukan perlawanan. Korban sempat menggigit tangan pelaku. Dan saat itu pelaku ambil pisau di dalam tasnya. Sebanyak 17 tusukan," jelas Yohanes.

Korban yang sudah tidak berdaya dibuang oleh sopir angkot di pangkalan pasir, pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Setelah jasad korban diletakan di tempat itu, pelaku melarikan diri dan membuang pisau yang digunakan untuk membunuh korban, ke sungai.

Mobil angkot yang dibawanya bukanlah milik pelaku. Namun sebelum mobil dipulangkan ke pemiliknya, pelaku mencucinya terlebih dahulu agar tidak diketahui.

Dua minggu pencarian, korban akhirnya ditangkap saat menarik angkot.

Yohanes mengatakan, antara korban dengan pelaku tidak saling mengenal. Korban adalah penumpang angkot dan pelaku adalah sopir angkot cadangan atau dikenal sebutan sopir tembak.