Bagikan:

JATENG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo telah menuntaskan target 11.417 bantuan rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni pada tahun 2022. Target bertambah menjadi 15 ribu unit pada tahun mendatang, dan diharapkan tuntas pada semester pertama 2023.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng, Arief Djatmiko alias Miko, mengatakan target pemprov memberikan bantuan rehabilitasi RTLH pada 2022 mencapai seratus persen.

"Target (tahun 2022) 11.417 (unit), sudah tersalurkan semua ke masyarakat 100 persen," katanya.

Miko menjelaskan, jumlah bantuan RTLH yang diberikan telah berkembang sejak awal kepemimpinan Ganjar tahun 2013. “Dimulai 2013-2014 dengan hanya 900 unit. Dalam perkembangannya empat tahun terakhir angkanya berkisar di 11ribu unit,” ucapnya.

Ia mengatakan, sasaran bantuan rehabilitasi RTLH adalah masyarakat yang masuk dalam daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Di samping upaya untuk menuntaskan rumahnya sebagai bagian dari pengurangan biaya pengeluaran masyarakat, juga sebagai bagian upaya membangkitkan ekonomi, mulai tahun 2020 digencarkan juga padat karya,” tuturnya.

Dia menambahkan, saat ini besaran bantuan perbaikan RTLH lewat APBD Jateng Rp12 juta per rumah dengan rincian Rp10 juta untuk material, dan Rp2 juta untuk padat karya.

Miko menjelaskan, nilai untuk padat karya tersebut dibagi untuk enam orang yang bekerja selama tiga hari. Termasuk untuk konsumsi selama bekerja.

“Tahun kemarin (2021-2022) total yang ter-cover dalam padat karya itu lebih dari 33 ribu orang per tahun,” katanya.

Miko mengatakan, dari capaian-capaian tersebut diharapkan tahun 2023 akan meningkat lebih banyak hingga 40 ribu orang. “Upaya ini menjadi bagian dari komitmen pemprov dan Bapak Gubernur, selain memperbaiki rumah juga meningkatkan kualitas penghasilannya,” imbuhnya.

Menurutnya, bantuan RTLH secara tidak langsung telah mengungkit pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Bisa dilihat penurunan angka kemiskinan cukup signifikan tahun kemarin,” katanya.

Dia bilang, pada 2023 mendatang, Gubernur Ganjar Pranowo akan menambah nilai bantuan RTLH. Yakni menjadi Rp18 juta untuk material, dan Rp2 juta untuk padat karya.

“Yang Rp2 juta tetap melekat sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Jadi tahun depan (total bantuan rehab RTLH) Rp20 juta,” tegasnya.

Miko mengatakan selain nilai yang ditambah, Ganjar juga meningkatkan jumlah target bantuan rehab RTLH sebanyak 15 ribu unit.

“Kita akan coba percepatan-percepatan pada semester I, mudah-mudahan progresnya sudah lebih dari 80 persen. Harapan kami sih bisa selesai di semester I,” ujarnya.

Kendala penyelesaian, lanjut Miko, bisa saja terjadi karena adanya perubahan data. Misalnya penerima bantuan meninggal dunia, atau pindah ke luar daerah.

“Tapi tahun ini seratus persen clear semua 11.417 unit,” tandasnya.

Di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo, hingga 2022 ini Disperakim mencatat telah membangun 1.041.894 unit Rumah Sehat Layak Huni bagi warga miskin di seluruh Jawa Tengah.

Capaian tersebut tidak bersumber dari satu pendanaan APBD saja. Tapi juga bersumber dari anggaran pemerintah pusat dan pemkab/pemkot.

Dalam realisasi renovasi RTLH itu, Ganjar menerapkan sistem pembiayaan gotong royong. Selain dari anggaran pemerintah, Ganjar mengajak kerja sama sektor lainnya seperti Baznas, perusahaan swasta, BUMN, BUMD, hingga filantrop.