Bagikan:

REMBANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di Desa Kunir, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Senin 10 Juli. Ganjar memuji hasil renovasi RTLH karena sangat bagus. Hal ini berkat gotong royong dari keluarga besar penerima bantuan dan masyarakat sekitar.

"Alhamdulillah ya ini RTLH-nya dari kami tidak terlalu banyak sebenarnya bantuannya. Tapi yang menarik gotong royong dari keluarganya sehingga rumahnya jadi bagus banget," kata Ganjar usai meninjau bantuan RTLH.

Ada dua rumah yang dicek di Desa Kunir itu. Satu rumah milik Supriyati dan satu lagi milik Titik. Masing-masing rumah mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng senilai Rp20 juta.

Ganjar sempat tertegun karena uang bantuan dari Pemprov Jateng bisa digunakan untuk membangun rumah yang bagus. Setelah ditelusuri, ternyata dari bantuan itu ada tambahan swadaya dari keluarga besar penerima.

Misalnya Supriyati, yang mendapat tambahan dana dari keluarga besarnya dan keluarga besar suami. Maka, tidak heran jika rumah yang jadi hasilnya terlihat bagus.

"Ada dua rumah, satu di sini, satunya di sana yang tadi dikasih lihat penampakannya juga bagus," ungkapnya.

Saat berada di rumah Supriyati, Ganjar sempat berkeliling melihat kondisi bangunan dan kualitasnya. Hasilnya cukup memuaskan karena atap dan dindingnya bagus, serta lebih luas dari rumah sebelumnya.

Ganjar mengaku senang, sebab kondisi rumah sudah layak untuk dihuni. Ia juga sempat mengecek apakah di rumah itu sudah dilengkapi fasilitas jamban, air bersih, dan aliran listrik.

"Melihat kondisi rumah yang makin layak huni, makin sehat, ya tentu saja kami senang. Maka kami cek tadi apakah sudah punya jamban atau belum. Yang di sini sudah ada jamban tapi belum diperbaiki," katanya.

Intervensi bantuan RTLH merupakan upaya untuk menurunkan kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Selain RTLH, intervensi dari pemerintah juga berupa bantuan air bersih, jambanisasi, dan sambungan listrik gratis.

"Jadi kalau jamban ada, listrik ada, air bersih ada, rumahnya layak maka sebenarnya ini sudah cukup untuk bisa memberikan kesejahteraan yang cukup baik. Skor kemiskinannya ini pasti langsung turun," katanya.

Berdasarkan data Disperakim Provinsi Jawa Tengah hingga Juni 2023, realisasi RTLH yang bersumber dari APBD Pemprov Jateng pada 2023 sebanyak 6.557 unit. Target pada 2023 untuk bantuan RTLH bersumber APBD sebanyak 15.225 unit.

Sebelumnya, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan bahwa angka RTLH di Rembang pada 2016 sebanyak 23 ribu rumah. Saat ini jumlah itu tinggal menyisakan 6.000 rumah. Ia berharap, jumlah itu dapat segera dituntaskan terlebih Kabupaten Rembang juga menjadi pilot project 61 desa kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah.

"Indikator kemiskinan ekstrem yang perlu dipertajam adalah RTLH karena ini sangat banyak sekali. Insyaallah bisa tuntas dengan pilot project itu," ungkapnya.