Bagikan:

BREBES - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyerahkan sejumlah bantuan sosial kepada warga di Balai Desa Tengki, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jateng dalam rangkaian Hari Jadi Jateng ke-78.

Bantuan yang diserahkan Ganjar berupa 8 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) senilai Rp80 juta, jambanisasi Rp10,5 juta, bantuan 3,5 ton telur untuk penanganan stunting, hingga 800 paket sembako. Bantuan ini disalurkan kepada warga Desa Tengki dan Desa Lembarawa, Kabupaten Brebes.

“Kita kasih bantuan kepada warga yang ada di Brebes. Tadi ada RTLH, kan masih ada yang buang air besar di sungai, mesti kita hentikan,” kata Ganjar di lokasi, Kamis 10 Agustus.

Bantuan tersebut merupakan hasil kolaborasi Dinas Sosial Pemprov Jateng bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan relawan filantropi. Penerima manfaat juga akan dibantu gotong royong warga untuk merealisasikannya bantuannya.

Momen penyerahan bantuan itu pun dimanfaatkan Ganjar untuk mengedukasi warga tentang pentingnya jambanisasi. Pasalnya, kata Ganjar, masih banyak warga Brebes yang buang air besar (BAB) di sungai.

“Banyak kok yang mau bantu, sehingga aparatur yang ada di Brebes, warga Brebes, yuk kita optimalkan aktivitas kita untuk bisa mengedukasi masyarakat agar pola hidup bersih sehatnya berjalan dan mereka punya jamban semuanya,” kata Ganjar.

Susi, salah satu penerima bantuan RTLH dari Desa Lambarawa berterima kasih kepada Ganjar. Berkat bantuan itu, Susi kini bisa memiliki rumah yang layak.

Pasalnya kediaman Susi sebelumnya hanya disangga tembok sederhana dengan lantai beralaskan semen. Kini, kata Susi, kondisi tersebut akan berubah setelah mendapatkan bantuan dari Ganjar ini.

“Alhamdulillah senang, pokoknya sehat terus, sukses terus, terima kasih Pak Ganjar sudah membantu masyarakat di bawah,” kata Susi.

Di tahun 2023 ini, Ganjar berhasil menghapus penduduk miskin di Jateng hingga lebih dari 60 ribu jiwa sepanjang. Hal itu terlihat dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng yang menyebut penduduk miskin di Jateng menurun jadi 3,79 juta jiwa pada Maret 2023.

Secara persentase, jumlah ini mengalami penurunan menjadi 10,77 persen atau turun 0,21 persen poin bila dibanding September 2022 yang mencapai 10,98 persen atau 3,86 juta orang. Di sisi lain Ganjar berhasil menurunkan 51 persen angka stunting selama empat tahun terakhir. Selama empat tahun itu pula angka stunting selalu konsisten mengalami penurunan.

Berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), pada 2018 tingkat stunting di Jateng berada di angka 24,4 persen, setahun kemudian pada 2019 turun menjadi 18,3 persen. Persentase kembali turun pada 2020 menjadi 14,5 persen, kemudian pada 2021 turun menjadi 12,8 persen, dan terakhir pada 2022 di angka 11,9 persen.

“Termasuk bantuan tadi RTLH, bantuan gizi untuk ibu hamil (telur) agar kita bisa mencegah stunting. Dan kita dibantu oleh Baznas, terima kasih bantuannya,” pungkas Ganjar.