Wapres Ma’ruf Amin Buka Konferensi Islam ASEAN, Berharap Umat Muslim Cegah Konflik dan Perang
Wapres Ma'ruf Amin dalam jumpa pers di Nusa Dua, Badung, Bali/FOTO: Dafi-VOI

Bagikan:

DENPASAR - Wakil Presiden Ma’ruf Amin membuka Konferensi Islam tingkat ASEAN di Nusa Dua, Badung, Bali.

Pertemuan yang digelar pada 22-23 Desember ini diikuti delegasi ulama-ulama Negara Asean dan perwakilan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam di Indonesia.

Gelaran ini dimotori oleh Kementerian Agama cq Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam bekerjasama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Saudi Arabia, dengan mengusung tema "Khairu Ummah" atau ummat terbaik dalam kerangka pengarus utamaan moderasi beragama dan penolakan terhadap ekstremisme.

"Umat terbaik dulu diraih oleh Nabi Muhammad SAW. Ketika umat Islam berjaya dan kemudian itu ada di dalam Al-Quran, disebut kamu adalah ummat terbaik di dunia," kata Wapres Ma'ruf Amin, Kamis, 22 Desember.

Dengan konferensi ini, umat Islam disebut wapres dapat membawa kebaikan menghilangkan hal-hal tidak baik atau mungkar.

"Kita ingin umat Islam sekarang, itu bisa menjadi umat yang menentukan (dan) membawa kebaikan, membawa ke rahmatan kemaslahatan di segala bidang. Ketentraman, kedamaian, dan tidak ada kerusakan, kerukunan dan semua yang baik-baik. Kita ingin ummat Islam mengambil peran yang seperti itu," papar Ma’ruf Amin.

Wapres mengatakan, dalam konferensi ini Indonesia  bisa memberi warna kebaikan di dunia ini. Karena, menurutnya kondisi di dunia sedang tidak baik.

"Sebab kita  tahu, di dunia ini tidak baik-baik saja. Perang masih ada, tidak damai. Kemudian ekonomi juga tidak baik akibat perang, kerusakan iklim juga membawa dampak krisis global, ini semua dari ketidak baikan. Nah kita ingin mengembalikan kebaikan-kebaikan itu. Itulah tujuan dari konferensi ini," jelasnya.

Wapres menyatakan, umat Islam sebagai salah satu kekuatan besar di dunia, harus mengambil peran dalam segala bidang dan mencegah adanya konflik dan perang.

"Sebagai kekuatan besar di dunia ini ingin mengambil peran seperti itu. Di dalam sumber daya manusia memiliki kualitas yang tinggi, bisa berkontribusi lebih besar, mencegah kerusakan iklim, kerusakan lingkungan, bagaimana mencegah terjadinya peperangan, konflik-konflik, itu semua akan  saya kira tema-tema pembahasan kita," ujarnya.