Dunia Memang Patut Waspada dengan Rudal Balistik Milik Kim Jong-un
Foto-foto di dalam berita ini diambil dari KCNA

Bagikan:

JAKARTA - Bukan cuma Korea Selatan dan Jepang saja yang harusnya khawatir dengan uji coba berulang kali rudal balistik Korut. Daya jelajah rudal itu memang bisa menjangkau daerah mana saja yang ada di muka bumi ini.

Dikutip dari Channel News Asia, Selasa 20 Desember, bulan Maret dan November, Korea Utara mengirim rudal balistik yang terbang lebih dari 6.000 km ke luar angkasa. Lintasan terbang tinggi menunjukkan senjata yang dirancang untuk menghantam benua lain.

Pyongyang juga telah melakukan uji tembak setidaknya tiga rudal balistik jarak menengah (IRBM) di atas Jepang, termasuk penerbangan 4 Oktober di mana rudal – mungkin varian dari Hwasong-12 jarak menengah – mendarat sekitar 3.200 km di luar Jepang di Pasifik. Laut.

Kim Jong-un sepertinya emoh mendemonstrasikan beberapa teknologi kunci rudal balistik mereka.

Tetapi para analis mengatakan kesibukan pengujian Korea Utara menunjukkan bahwa itu adalah peluru kendali yang dapat digunakan dalam perang, dan tidak begitu tertarik untuk melepaskannya.

Korea Utara mengatakan pengembangan misil balistiknya adalah pelaksanaan yang sah dari haknya sebagai negara berdaulat untuk mempertahankan diri dari ancaman eksternal, termasuk kebijakan AS yang bermusuhan.

Ia mengatakan menolak resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang program rudal dan nuklir sebagai pelanggaran hak kedaulatannya. Ia juga mengatakan memiliki hak untuk eksplorasi ruang angkasa sebagai negara berdaulat.

Meskipun senjata jarak jauh mendapat lebih banyak perhatian, Korea Utara juga telah menuangkan sumber daya ke dalam sistem jarak pendek, kata para analis.

Menargetkan pangkalan AS di Korea Selatan dengan senjata semacam itu masuk akal karena militer Korea Utara tidak memiliki cukup hulu ledak konvensional untuk merusak fasilitas tersebut secara berarti dan mencegah serangan konvensional AS di Korea Utara, kata Duyeon Kim, pakar Korea Utara di AS. Pusat Keamanan Amerika Baru.

“Sekarang akan dapat melakukannya, sambil mencadangkan ICBM dan bom termonuklirnya untuk mencegah Amerika Serikat melakukan pembalasan atas Korea Utara,” katanya.