JAMBI - Dinas Ketenagakerjaan dan kepolisian sedang memeriksa perusahaan migas di Kabupaten Tanjungjabung Barat terkait kecelakaan kerja yang mengakibatkan delapan orang pekerja terbakar.
Kecelakaan itu yaitu meledaknya pipa gas pada Minggu, 18 Desember di lokasi Line Gas Neb#9 RT 06 Desa Pematang Buluh, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar).
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjabbar, Dianda Putra mengatakan, pihaknya bergerak cepat mengetahui adanya kejadian tersebut dan telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti PetroChina maupun pihak subkontraktor dan BPJS ketenagakerjaan terkait korban luka bakar dalam kejadian itu.
"Kita langsung menghubungi BPJS Ketenagakerjaan dan memanggil pihak PetroChina pada Senin kemarin dan menegaskan pemanggilan itu meminta agar adanya penanganan yang serius dan hal serupa agar tidak terjadi lagi," katanya dikutip dari Antara, Selasa, 20 Desember.
Kemudian pemanggilan itu untuk minta tanggung jawab serta penjelasan lebih lanjut tentang kejadiannya dan penanganan yang lebih intensif dan profesional dari Pihak PetroChina dan pihak terkait lainnya.
Saat ini kedelapan orang korban masih dalam penanganan secara intensif di RS Siloam Jambi.
"Untuk satu korban yang dirawat di ICU RS Siloam akan segera di evakuasi ke Jakarta untuk penanganan lebih lanjut dan berdasarkan informasi dari pihak HRD PetroChina pagi ini, semua biaya akan ditanggung oleh perusahaan migas itu,' kata Dianda.
Sementara itu, Kapolres Tanjab Barat AKBP Muharman Arta menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan terkait hal itu dengan memanggil pihak perusahaan guna dimintai keterangan apa penyebab terjadinya kebocoran pipa gas tersebut apakah dalam pekerjaan ini terjadinya pelanggaran pekerjaan atau tidak.
"Hal itu nantinya akan diketahui setelah pemeriksaan semua pihak selesai dilakukan dan kita akan periksa apakah ada unsur kelalaian atau tidak itu penting," kata Kapolres.
Saat ini di kawasan lokasi kejadian tengah dilakukan penutupan area dan akses jalan di sekitar lokasi dialihkan ke wilayah lain, ini dilakukan untuk menjaga agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan.
Sementara itu Ketua Komisi II DRPD Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) Syufrayogi Saiful mengatakan ini kejadian dan kasus ini menjadi bahan evaluasi kedepannya yang tentu saja ini menjadi bahan evaluasi agar ke depan tidak ada lagi korban atau kejadian serupa
Dia melihat PetroChina merupakan perusahaan yang besar tentu saja harus menjaga keamanan pekerja bisa lebih baik lagi dimana perlindungan pegawai di lapangan saat bekerja itu sangat penting dan kita meminta kepada perusahaan migas itu untuk memberikan santunan dan pelayanan yang terbaik kepada para korban.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan itu juga Syufrayogi menyampaikan harapannya agar kedepannya terkait teknis lapangan bisa lebih aman lagi dan ini menjadi perhatian bersama seperti kedalaman pipa dan jarak lokasi pipa dengan lahan masyarakat.