JAKARTA - Presiden Ukraina meminta pasokan berbagai jenis senjata, mulai dari pertahanan udara, meriam hingga jet tempur, saat berpidato di hadapan para pemimpin negara aliansi pimpinan Inggris dalam KTT Riga, Senin.
Ukraina sejatinya telah mendapatkan aliran dukungan dari sekutu Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat berupa pendanaan, persenjataan hingga pelatihan militer, namun butuh dukungan lebih jauh untuk menghadapi invasi yang telah memasuki bulan kesepuluh.
"Bagaimana perang ini akan berakhir, banyak tergantung pada Anda. Semakin sukses pasukan pertahanan kita, semakin cepat agresi Rusia akan gagal," kata Presiden Zelensky dalam pidato tautan videonya pada pertemuan pemimpin negara Joint Expeditionary Force (JEF) yang dipimpin Inggris di Riga, Latvia melansir Reuters 19 Desember.
"Saya meminta Anda untuk meningkatkan kemungkinan memasok sistem pertahanan udara ke negara kami, dan untuk membantu mempercepat keputusan yang relevan yang akan diambil oleh mitra kami," ujar Presiden Zelensky, berbicara kepada PM Inggris Rishi Sunak.
"Perisai udara 100 persen untuk Ukraina. Itu akan menjadi salah satu penghentian paling sukses melawan agresi Rusia dan hal ini diperlukan saat ini," tambahnya.
The @JEFnations are some of Ukraine’s closest friends and allies.
We know that their security is our security.
The resolve around the table today was clear: we will continue to #StandWithUkraine pic.twitter.com/IvNftQbkG1
— Rishi Sunak (@RishiSunak) December 19, 2022
Tanpa secara langsung menjawab permintaan tersebut, PM Sunak menjawab bahwa para pemimpin yang berkumpul di Riga akan "berbicara tentang cara terbaik kami dapat terus mendukung Anda dan memberi Anda semua yang Anda butuhkan".
Lebih jauh Presiden Zelensky mengatakan "tidak ada penjelasan' mengapa Ukraina tidak dipasok oleh tank Leopard buatan Jerman, dan meminta Belanda, yang pasukannya menggunakan tank tersebut, untuk berbicara dengan Jerman.
"Agar operasi pertahanan kami lebih berhasil, kami membutuhkan kendaraan lapis baja, terutama tank," sebut Presiden Zelensky. Jerman sendiri tidak termasuk JEF dan tidak hadir pada pertemuan Riga.
Presiden Zelensky meminta Norwegia untuk memasok lebih banyak peluncur dan rudal NASAMS, hingga pesawat tempur Gripen produksi Swedia, rudal RBS 98 dan artileri Archer.
Selain itu, ia juga meminta Denmark untuk mentransfer howizer Ceasar ke Ukraina, Finlandia untuk lebih banyak peluru amunisi, Lituania untuk NASAM serta rudal Stinger, Latvia untuk artileri dan Estonia untuk howitzer dan amunisi.
BACA JUGA:
"Semakin cepat kami memulihkan kontrol perbatasan kami, semakin kuat keamanan Anda," tukas Presiden Zelensky.
"Anak-anak Ukraina dalam surat mereka kepada St Nicholas meminta pertahanan udara, senjata, kemenangan," pungkasnya.
Diketahui, JEF dikonfigurasikan untuk merespons dengan cepat krisis di Eropa Utara, terdiri dari Inggris, Denmark, Estonia, Finlandia, Islandia, Latvia, Lituania, Belanda, Norwegia dan Swedia.