JAKARTA - Isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mereshuffle kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat ini semakin terdengar kecang. Bahkan, dikabarkan Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle paling cepat pekan depan.
Isu reshuflle muncul karena Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo serta Menteri Sosial Juliari Batubara dicokok KPK. Baik Edhy dan Juliari sekarang ditahan di KPK. Dengan demikian, dua kursi menteri ini kosong.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menilai, dua kursi menteri itu tidak akan jatuh ke tangan kalangan profesional. Melainkan masih dari partai politik.
"Peluang menteri dari profesional tetap ada. Namun sangat kecil. Probabilitasnya sangat kecil. Kemungkinan kecil 2 pos menteri tersebut. Karena dua kementerian tersebut jatahnya partai politik," ucap Ujang kepada VOI, Minggu, 20 Desember.
Alasannya, kata Ujang, Jokowi bakal menjaga koalisi pemerintah yang sudah terbentuk. Sehingga, yang nantinya ditunjuk sebagai menteri berasal dari PDIP dan Gerindra.
BACA JUGA:
Tetap dijaganya koalisi itu dikarenakan Jokowi masih membutuhkan bantuan politik dari kedua partai besar itu. Terlebih untuk Gerindra yang berhasil digandeng setelah berseteru di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Tapi jika prediksi itu tak terjadi, Ujang menyebut ada kemungkinan lain yang akan dilakukan Jokowi pada saat reshuffle. Nantinya, calon dari partai Gerindra akan ditempatkan sebagi menteri pada sektor lain. Sehingga, tak mengubah jatah 2 kursi menteri.
"Yang terpahit, paling juga jatah menteri Gerindra di KKP digeser ke kementerian lain. Namun tak mengurangi 2 jatah menteri dari Gerindra," kata dia.