MAKASSAR - Banjir merendam sejumlah wilayah di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tercatat 80 jiwa dari 18 kepala keluarga (KK) di Perumnas Antang Blok 10, Kecamatan Manggala, Makassar, mengungsi ke Masjid Makka karena rumahnya kebanjiran.
Kordinator pengungsi Hajrah mengatakan, hujan dengan intensitas yang cukup tinggi itu membuat warga setempat sebagian mengungsi ke tempat yang cukup tinggi.
"Karena airnya sudah semakin tinggi, warga yang rumahnya terendam banjir kemudian mengungsi ke masjid sambil menunggu air surut kembali," ujarnya dikutip Antara, Sabtu, 19 Desember.
Dia mengatakan, curah hujan yang cukup intens selama beberapa hari ini membuat pemukiman Perumnas Antang Blok 10, Kecamatan Manggala itu tidak mampu mengalirkan air ke saluran drainase sehingga terjadi banjir.
Hajrah menerangkan, setelah warga mengungsi ke Masjid Al Makka, sebagian warga membutuhkan bantuan baik itu obat-obatan maupun makanan.
Kebutuhan mendesak kata dia, adalah minyak gosok untuk menghangatkan tubuh karena kebanyakan kedinginan setelah banjir tersebut.
"Yang mengungsi 18 KK dan 80 jiwa saja. Kalau ada yang bisa membawakan bantuan, bawalah yang mendesak seperti makanan dan obat-obatan," sambung Hajrah.
BACA JUGA:
Sementara itu, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar Nur Asia Utami mengatakan sesuai dengan prakiraan hujan lebat disertai dengan petir dan angin kencang merupakan hal lumrah terjadi jelang berakhirnya masa penghujan.
"Hujan yang terjadi pada awal musim kemarau lumrah terjadi. Masuk kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, tapi yang jadi indikator adalah jumlah curah hujannya tiap dasarian," ujarnya.