JAKARTA - Mabes Polri menyatakan langsung menyelidiki informasi yang ditemukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD soal pergerakan teroris muda yang dilatih untuk menebar teror ke beberapa pihak.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, pergerakan para kelompok terorime terus berkembang. Terlebih saat ini sudah ada media jejaring internet. Sehingga, Densus 88 Antiteror terus melacak dan memetakan pergerakan mereka.
"Kami sedang melakukan penyelidikan. Jadi memang tidak mudah ya dengan perkembangan teknologi yang sekarang ada," ucap Argo kepada wartawan, Jumat, 18 Desember.
Tapi, sambung Argo, pihaknya belum bisa menuturkan secara lebih lengkap perihal tersebut. Sebab, penyelidikan tentang pola perekrutan dan dalang di balik semua itu masih terus di dalami.
"Ini masih bagian dari penyelidikan Densus 88, berkaitan dengan informasi bahwa ada beberapa pemuda yagn direkrut," kata dia.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengaku mendapat informasi soal pergerakan teroris muda yang sengaja dilatih secara khusus untuk menebar teror. Selain itu, pihak yang dijadikan target sasaran juga dipilih secara khusus.
"Saya dapat info ada sekelompok anak-anak muda yang dilatih di suatu tempat khusus untuk meneror VVIP (Very-Very Important Person)," kata Mahfud.
Bahkan, Mahfud menegaskan menerima bukti-bukti pelatihan para teroris muda itu. Tapi dia tak merinci mengenai pihak yang bakal dijadikan sebagai sasaran teror.
"Saya dapat foto latihannya juga, nah yang seperti ini jadi ideologi itu radikalisme yang mengarah, menghantam ideologi itu satu intoleran, dua yang lebih parah dari itu adalah teror. Teror itu karena paham jihadis. Paham jihad yang salah," kata dia.