JAKARTA - Segala cara coba dilakukan pemerintah Jepang supaya warganya mau untuk memiliki anak. Salah satunya dengan iming-iming Rp57 juta lebih.
Jepang memang sedang berjuang untuk menemukan cara meningkatkan tingkat kelahiran yang rendah. Bahkan angkanya ada kecenderungan menurun untuk beberapa waktu sekarang.
Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan berharap janji uang tunai tambahan di bank akan mendorong lebih banyak orang untuk menambah bayi di dalam keluarga mereka.
Saat ini, orang tua baru di Jepang menerima Childbirth and Childcare Lump-Sum Grant sebesar 420.000 yen setelah kelahiran anak mereka.
Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Katsunobu Kato ingin menaikkan jumlah itu menjadi 500.000 yen atau setara Rp57 juta lebih. Angka itu akan diusulkan kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida yang diharapkan bisa disetujui supaya diberlakukan untuk musim semi mendatang seperti dikutip dari Japan Today, Senin 12 Desember.
Namun penambahan 80 ribu yen sepertinya belum cukup memotivasi para orang tua untuk memiliki anak. Angka itu juga juga bukan insentif yang efektif.
Hitung-hitungannya seperti ini. biaya melahirkan anak untuk rata-rata nasional sekitar 473.000 yen.
Itu berarti bahwa meskipun hibah dinaikkan, orang tua akan melihat, rata-rata, kurang dari 30.000 yen yang tersisa begitu mereka pulang dari rumah sakit. Angka ini bahkan kurang dari jumlah yang diberikan Asahi Breweries kepada pekerja untuk makan di luar liburan ini.
Itu tidak akan terlalu jauh dibandingkan dengan total biaya untuk membesarkan anak hingga dewasa mandiri, dan diragukan bahwa peningkatan 80.000 yen akan bisa menggugah warganya memiliki bayi.