Bagikan:

SAUMLAKI - Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP Umar Wijaya menyatakan kepolisian melakukan penyelidikan penyebab kebakaran 61 rumah toko (ruko) milik pengusaha Edy Santiago dan 30 kamar kost milik Semy Gaitian.

"Pihak Reskrim sementara masih dalam pendataan. Tiga orang saksi telah dimintai keterangan," kata Umar Wijaya di Saumlaki dilansir ANTARA, Senin, 12 Desember.

Kebakaran puluhan bangunan tersebut terjadi pada Senin (12/12) dini hari. Polisi meminta keterangan saksi mata yang merupakan warga di sekitar lokasi yang melihat langsung awal kejadian. 

Pihaknya juga telah memasang garis polisi di lokasi kebakaran untuk mengamankan lokasi sambil menanti kehadiran tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri di Makassar untuk menyelidiki penyebab kebakaran yang menghanguskan puluhan bangunan.

"Tim Puslabfor Makassar saat ini sedang berada di Ambon dan telah ada kepastian, esok mereka akan tiba di Saumlaki," kata Kapolres.

Kendati masih menanti tim Puslabfor Makassar, namun kepolisian telah mengantongi dugaan sementara penyebab kebakaran.

Dia mengatakan, sesuai informasi masyarakat, kebakaran bermula dari ledakan kompor yang kemudian menyebabkan kios yang menjual petasan meledak dan mulai membakar bangunan lain.

Selanjutnya, Kapolres menyebutkan, telah ada kesepakatan pembentukan posko terpadu di lokasi kejadian antara pimpinan Polres dan TNI dari seluruh satuan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, serta melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja setempat.

Posko terpadu ini diharapkan mengamankan lokasi TKP kemudian sebelum hingga setelah olah tempat kejadian perkara oleh tim Puslabfor Makassar. Selanjutnya, posko terpadu ini akan mendistribusikan bantuan kepada korban.

Di lokasi ini, menurutnya, akan ditempatkan tiga pos terpadu.

Kebakaran di lokasi sepanjang jalan pelabuhan Saumlaki, tepatnya di seberang pasar Ngrimase Olilit, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini terjadi pada Senin (12/12) dini hari pukul 00.00 WIT.

Dari kejauhan terlihat asap mengepul dan membumbung wilayah itu, sementara warga yang berada di lokasi hanya bisa membantu para pedagang mengevakuasi barang-barang dagangan yang bisa diselamatkan.

Pantauan di lokasi, api cepat membesar dan menghanguskan sejumlah bilik usaha karena di lokasi ini, para pedagang menjual sembako, pakaian, dan ragam kebutuhan masyarakat, termasuk petasan dan kembang api.

Selain itu, api dengan mudah menyebar dan membakar sejumlah bilik ruko karena tiupan angin yang cukup kencang. Beberapa rumah warga di kompleks Tanjung Batu, nyaris terbakar. Beruntung, mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi dan melakukan pemadaman.

Warga menyayangkan keterlambatan suku dinas satuan polisi pamong praja yaitu grup pemadam kebakaran yang baru tiba di lokasi kejadian sekitar 45 menit setelah api sudah menyebar dengan cepat.

Selain satu unit armada pemadam kebakaran, aparat kepolisian dan TNI bersama warga turut membantu memadamkan api dengan sejumlah armada pengangkut air milik warga.

Para petugas dan warga hanya bisa melakukan pemadaman dari luar lokasi karena api dengan cepat melalap bangunan-bangunan yang ada. Nilai kerugian dan penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Meski begitu, kebakaran tidak mengakibatkan jatuh korban jiwa.