Bagikan:

JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memeriksa pihak PT Jasa Marga untuk meminta keterangan soal matinya CCTV di Tol Jakarta-Cikampek saat bentrokan antara polisi dan laskar khusus FPI pengawal Rizieq Shihab.

General Manager Representatif Tol Jakarta-Cikampek, Widyatmiko menjelaskan, penyebab kerusakan jaringan pada CCTV tol di KM 49 sampai 72 disebabkan oleh fator eksternal, yakni cuaca dan hewan pengerat liar.

"CCTV-nya kan di posisinya ada di luar. Ada panas, ada hujan, kadang menjadi karat. Ada juga hewan yang istilahnya pengganggu yang berpotensi membuat kerusakan," kata Widyatmiko di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Desember. 

Kata Widyatmiko, kerusakan ini bukanlah kerusakan fisik. Ia menyebut ada masalah yang muncul secara tak kasat mata dan tidak terlihat secara langsung ketika jaringan CCTV rusak.

Sehingga, pihak Jasa Marga memerlukan waktu perbaikan lebih lama. "Dari luar itu tidak ada masalah. Sampai akhirnya dicek pakai alat khusus, ketemu lah titiknya. Bahwa ada titik yang mendekati di area kerusakannya, ternyata ada di dalam joint closure. Jadi secara kasat mata tidak terlihat," jelasnya.

Akibat kerusakan itu, kamera tidak bisa menangkap gambar. Lebih lanjut, meski sudah memberikan rangkaian gambar dari kamera pengawas, Widyatmiko menyebut tak mengetahui ada atau tidaknya rekaman gambar yang merekam kejadian bentrokan berujung penembakan enam laskar pengawal Rizieq Shihab. 

"Kami sendiri tidak cek. Hanya semua datanya diberikan narasi waktu dari rentang jam sekian sampai sekian. Itu bukan di ranah kami untuk mengecek apakah (yang terekam CCTV) ini siapa-siapanya, kami tidak bisa jelaskan," imbuhnya.