Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Jasa Marga Tollroad Operator, Raddy R. Lukman menjelaskan penyebab kerusakan CCTV dan belum memperbaiki sampai ada insiden bentrokan antara polisi dan laskar khusus pengikut Rizieq Shihab.

Awalnya, ada gangguan pada link jaringan backbone CCTV/Fibre Optic di Km 48+600 sejak hari Minggu, 6 Desember pukul 04.40 WIB.

"Gangguan di titik tersebut mengakibatkan jaringan CCTV mulai dari Km 49+000 (Karawang Barat) sampai dengan Km 72+000 (Cikampek) menjadi offline atau mati," kata Raddy dalam keterangannya, Selasa, 8 Desember.

Setelah mendapat laporan adanya gangguan CCTV offline, petugas di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek melaporkan hal tersebut pada hari Minggu pukul 06.00 WIB.

Tim inspeksi kemudian melakukan penyisiran mencari lokasi penyebab masalah tersebut. Sayangnya, kata Raddy, pada hari Minggu hujan turun hampir sehari penuh. Tim tidak bisa memperbaiki CCTV tersebut selama hujan. 

"Karena kondisi saat itu hujan dan pertimbangan kondisi lalu lintas, perbaikan tidak dapat dilakukan sampai tuntas karena lokasi gangguan jaringan backbone tersebut berada di tengah median jalan," jelas dia.

Sehingga, kata dia, perbaikan CCTV baru dapat diselesaikan pada hari Senin, 7 Desember sekitar pukul 16.00 WIB.

Sedangkan peristiwa penyerangan polisi yang dilakukan laskar Rizieq Shihab terjadi pada Senin sekira pukul 00.30 WIB, dini hari. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut polisi mendapat kabar massa pendukung Rizieq Shihab akan dikerahkan terkait pemeriksaan beredar di banyak grup WhatsApp.

Polda melakukan penyelidikan kebenaran informasi tersebut dan  mengikuti kendaraan yang ditumpangi Rizieq. Di tol Jakarta-Cikampek, Fadil menyebut kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur, sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 meninggal dunia sebanyak 6 orang," ungkap Fadil.

Namun, hal ini dibantah oleh Juru Bicara FPI, Munarman. Munarman menegaskan bahwa Rizieq melakukan perjalanan untuk mengikuti pengajian di kediaman keluarga intinya.

"Kabar itu fitnah. Habib Rizieq itu menuju luar Jakarta untuk menghadiri pengajian keluarga inti.  Saya tidak mau sebutkan di mana lokasinya. Ini hanya pengajian keluarga inti, tidak melibatkan pihak manapun juga," ungkap Munarman.

Munarman juga membantah bahwa laskar pengikut Rizieq memiliki senjata api. Oleh sebab itu, Munarman menegaskan tidak ada baku tembak yang dilakukan oleh polisi dan anggota laskar.

"Fitnah besar itu, kalau laskar kita disebut membawa senjata api dan tembak menembak. Tidak ada baku tembak, adanya hanya peristiwa penembakan. Kami tidak mungkin membeli (senjata api) dari pasar gelap. Jadi bohong, bohong sama sekali. Itu upaya-upaya memfitnah, memutarbalikkan fakta," pungkasnya.