JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan jumlah penerima dosis pertama dari vaksin COVID-19 sudah mencapai 203.827.128 jiwa, setelah mengalami penambahan sebanyak 14.527 jiwa hingga pukul 12.00 WIB.
Dalam data Satgas yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu, 10 Desember, penambahan juga terjadi pada dosis kedua. Per hari ini, penerimanya naik 22.081 jiwa sehingga total keseluruhannya sudah 174.439.167 jiwa.
Kemudian penerima dosis ketiga atau booster pertama sebanyak 67.506.011 jiwa, bertambah 75.015 jiwa dari hari sebelumnya.
Sementara penerima dosis keempat atau booster kedua yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan lansia, kini mencapai 1.016.903 jiwa atau naik 17.380 jiwa.
Satgas menyatakan jika pemerintah memiliki target sasaran 234.666.020 jiwa untuk diberikan vaksinasi COVID-19, sebagai bentuk ikhtiar mempercepat usainya pandemi.
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyatakan pemberian booster kedua atau dosis keempat bagi penduduk lanjut usia (lansia) merupakan salah satu ikhtiar bangsa Indonesia untuk mengakhiri pandemi COVID-19.
“Ini juga ikhtiar ketika kita sudah divaksinasi, risiko mengalami perburukan dan juga kematian itu akan lebih rendah. Namanya ikhtiar berarti tidak ada salahnya untuk dicoba,” kata Reisa.
BACA JUGA:
Reisa mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 masih terus terjadi. Di saat itu pula, tubuh memerlukan upaya lebih untuk terhindar dari penularan infeksi yang saat ini masih terbukti efektif dicegah dengan vaksinasi.
Sebab, antibodi yang telah diciptakan dari vaksinasi ternyata masih harus terus mendapatkan suntikan selanjutnya agar bisa memberikan proteksi yang optimal dan menghindarkan masyarakat terutama lansia dari perburukan serta kematian.
Terkait pemberian booster kedua pada lansia, pemerintah masih menyediakan layanan tanpa dipungut biaya apapun. Oleh karenanya, bagi lansia yang sudah berusia di atas 60 tahun, bisa mendapatkannya setelah enam bulan dari terakhir kali booster pertamanya.
“Vaksin itu tidak ada efek buruknya kalau misalnya ada yang bilang vaksin memberi dampak negatif itu berarti hoaks ya, karena selama ini juga kita semua jadi terlindungi,” ucapnya.