Bagikan:

JAKARTA - Dua BUMD milik Pemprov DKI Jakarta melakukan kolaborasi pelayanan dan operasionalnya. Pelanggan layanan air PAM Jaya kini bisa membayar tagihan lewat aplikasi buatan Bank DKI, yakni JakOne Mobile.

Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy menjelaskan, masyarakat syarakat dapat memilih fitur pembayaran tagihan PDAM, memilih perusahaan penyedia jasa layanan air untuk kemudian memasukan kode bayar dan melakukan cek tagihan.

"Masyarakat juga dapat melakukan pembayaran tagihan air melalui mesin ATM Bank DKI," kata Fidri dalam keterangannya, Kamis, 8 Desember.

Selain itu, Bank DKI memfasilitasi pembukaan rekening dan pembayaran gaji 1.907 karyawan baru PAM Jaya. Mereka adalah karyawan dua mitra swasta, yakni Palyja dan Aetra yang akan pindah menjadi karyawan PAM Jaya saat kerja sama pengelolaan air atau swastanisasi air berakhir.

"Sinergi Bank DKI dan PAM Jaya merupakan salah satu bentuk kolaborasi ekosistem di BUMD, seluruh transaksi BUMD yang ada di DKI Jakarta dapat ditangani oleh Bank DKI," ujar Fidri.

Fidri menyampaikan kerja sama ini dilakukan bukan hanya sebagai bentuk kolaborasi, melainkan juga sebagai upaya membangun ekosistem bisnis yang positif antar BUMD milik Provinsi DKI Jakarta. Melalui kolaborasi ini diharapkan juga akan meningkatkan potensi bisnis antar Perseroan (BUMD) secara lebih maksimal.

"Sebagai financial backbone collaborator, Bank DKI akan terus mengedepankan langkah-langkah inisiatif yang bersifat proaktif dalam mengkolaborasikan potensi-potensi bisnis baik yang melibatkan program-program Pemprov DKI, project-project Perusahaan BUMD DKI Jakarta, dan Instansi lain, yang keseluruhannya merupakan bagian dari rantai besar bisnis Provinsi DKI Jakarta," urainya.

Kerja sama pengembangan PAM Jaya bisa dilakukan melalui skema sindikasi yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM).

Sebagai bentuk pemenuhan air minum bagi masyarakat, pemerintah telah merencanakan pembangunan beberapa sistem penyediaan air minum (SPAM) dengan total investasi sebesar Rp23,80 triliun dari periode tahun 2023 sampai 2027 mendatang.

SPAM yang dibangun meliputi area Jatiluhur I (area Cilincing dan Pondok Kopi) dan Karian Serpong (area Semanan) tahap satu pada tahun 2023-2024, Jatiluhur I (area Kanal Banjir Timur) dan Karian Serpong (area Semanan dan Pegadungan) tahap dua pada tahun 2023-2027, serta SPAM internal DKI Jakarta kawasan hulu dan hilir di Buaran III dan Pesanggrahan-Ciliwung pada 2023-2027.