Bagikan:

DENPASAR - Kepolisian Daerah (Polda) Bali memperketat penjagaan dan pengawasan di beberapa wilayah yang menjadi pintu masuk Pulau Bali untuk mengantisipasi serangan teror pascaledakan bom bunuh diri di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat. 

Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto memastikan personel kepolisian selalu siaga di pintu masuk Bali, seperti Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pelabuhan laut di Padang Bai (Kabupaten Karangasem), Pelabuhan Gilimanuk (Kabupaten Jembrana), Pelabuhan Benoa di Denpasar, Celukan Bawang (Kabupaten Buleleng), dan terminal-terminal angkutan umum.

Dia mengatakan pemeriksaan dan pengawasan para pelaku perjalanan yang menggunakan jalur tersebut dilakukan secara berkala melalui koordinasi dengan pihak terkait lainnya, terutama menyangkut data diri, tujuan perjalanan, dan barang-barang bawaan pelaku perjalanan.

Kepolisian akan memperketat kunjungan masyarakat di kantor ataupun pos-pos markas kepolisian yang ada di wilayah hukum Polda Bali.

"Penjagaan di markas polda, polres, dan polsek jajaran diperketat setelah adanya kejadian bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, terutama bagi masyarakat yang masuk ke mako," kata dia.

Selain menjaga pintu masuk pulau Bali, kata dia, saat ini Polda Bali sedang melakukan pengamanan beberapa ajang internasional di Nusa Dua, Badung, Bali.

Di Nusa Dua, Badung, personel polisi Unit Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda Bali melaksanakan sterilisasi di areal Hotel yang ditempati kepala departemen dan delegasi luar negeri untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan, sekaligus menjamin keamanan kegiatan 6th Senior Officials Meeting (6 th SOM), 4th Ministerial Meeting (4th MM) Bali Civil Society and Media Forum ( BCSMF), Indonesia Pacific Forum For Development ( IPFD), Internasional Conference on Afghan Womens Educations (ICAWE), serta 15th Bali Democracy Forum (BDF).

Dalam pelaksanaan, anggota Subsatgas Sterilisasi Unit Jibom Polda Bali yang dipimpin AKP I Putu Gde Semarabawa menggunakan beberapa peralatan sterilisasi berupa "hand mirror", "hand metal detector", RIIDEye X, dan beberapa ekor anjing pelacak.

AKP I Putu Gde Semarabawa dalam keterangan terpisah memastikan wilayah ini telah steril dari gangguan keamanan sehingga bisa menciptakan kenyamanan para delegasi yang hadir.

“Yang kami lakukan ini merupakan standar operasional prosedur dalam melaksanakan sterilisasi sebelum lokasi tersebut digunakan untuk event 6th Senior Officials Meeting (6 th SOM), 4th Ministerial Meeting (4th MM) Bali Civil Society and Media Forum ( BCSMF), Indonesia Pacific Forum for Development ( IPFD), Internasional Conference on Afghan Womens Educations (ICAWE) maupun 15th Bali Democracy Forum (BDF),” kata dia.