JAKARTA - Eks Kadiv Propam Ferdy Sambo membantah ikut menembak Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Padahal, hasil autopsi ditemukan tujuh luka tembak yang lima di antaranya perbuatan Bharada Richard Elizer.
Bantahan itu disampaikan Ferdy Sambo saat hakim menyinggung hasil uji poligraf yang menyatakan eks Kadiv Propam itu berbohong soal tak menembak Brigadir J.
“Saudara bilang nggak mau di-framing hasil poligraf, saya mau tanya terkahir. Berapa kali Richard tembak?” tanya hakim dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 7 Desember
“Setelah kejadian baru saya tau lima kali,” jawab Sambo.
“Saudara ikut nembak?” cecar hakim.
“Saya sudah (bicara) di awal, tidak ikut nembak,” kata Sambo.
BACA JUGA:
Hakim kembali menyinggung hasil sementara autopsi Yosua. Di mana, ditemukan tujuh luka tembak yang lima di antaranya berasal dari senjata api (senpi) milik Bharada E.
“Hasil sementara autopsi ada 7 luka tembak masuk tubuh dan 6 luka tembak keluar. Kalau saudara katakan 5 yang 2 siapa?” tanya hakim.
“Saya ngga tahu,” jawab Sambo.
“Apa ada orang lain yang nembak?” cecar hakim.
“Saya nggak tahu,” kata Sambo.
“Ya, hakim akan simpulkan,” ujar hakim mengakhiri perdebatan.
Sebagai informasi, hasil autopsi menyatakan ada tujuh luka tembak di beberapa bagian tubuhnya. Satu di antaranya pada kepala bagian belakang.