Bagikan:

JAKARTA - Warga di wilayah tengah Carolina Utara, Amerika Serikat menghadapi malam kedua tanpa listrik saat cuaca membeku pada Hari Minggu, setelah pengacau menembaki dua gardu listrik dalam apa yang oleh pihak berwenang disebut sebagai "serangan yang ditargetkan."

Motif perusakan Sabtu malam itu tidak jelas, kata Sheriff Moore County Ronnie Fields. Karena pemadaman, sekolah akan ditutup pada Hari Senin dan berpotensi lebih lama. Kebaktian gereja hari Minggu dan resor golf terkenal terganggu.

Insiden itu sedang diselidiki oleh lembaga penegak hukum lokal, negara bagian dan federal, termasuk FBI, kata Fields, melansir Reuters 5 Desember.

Sementara itu, Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan di Twitter, dia telah menghubungi Duke Energy Corp yang memiliki gardu induk, dan Departemen Energi bekerja sama dengan lembaga lain untuk menyelidiki dan menanggapi peristiwa tersebut.

"FBI Charlotte sedang menyelidiki kerusakan yang disengaja pada fasilitas listrik di Moore County," kata badan penegak hukum federal, merujuk pada kantornya di Charlotte, Carolina Utara.

"Kami secara teratur berhubungan dengan penegak hukum lokal dan mitra sektor swasta," sambung badan tersebut.

Sekitar 64 persen pelanggan listrik Moore County tetap tanpa listrik pada Minggu malam di sebagian besar daerah pedesaan sekitar 90 mil (145 km) timur Charlotte, menurut situs pelacakan poweroutage.us.

Diketahui, lampu mulai gelap sekitar pukul 7 malam. Sabtu untuk 40.000 rumah dan bisnis di Moore County. Itu adalah "serangan yang ditargetkan. Itu tidak acak," kata Fields. Pekerja utilitas menemukan gerbang rusak dan bukti kerusakan akibat tembakan pada peralatan.

Pemadaman dapat berlangsung hingga Kamis, sebut Jeff Brooks, juru bicara Duke Energy, karena tingkat kerusakannya.

Sementara itu, jam malam diberlakukan pada Minggu malam dan tempat penampungan yang dapat menampung hingga 250 orang dibuka, kata para pejabat.