Bagikan:

JAKARTA - PT TIKI Jalur Eka Nugraha (JNE) angkat suara mengenai tudingan warganet soal afiliasi dengan organisasi masyarakat (Ormas) tertentu. JNE menegaskan bahwa perusahaannya murni berbisnis dan tidak ada hubungan dengan satu ormas apapun.

Direkut Utama JNE Mohammad Feriadi menegaskan perusahannya adalah organisasi yang netral tidak berafiliasi kepada organiasi atau kelompok apapun. Ia juga menegaskan JNE tidak berpolitik.

"JNE juga tidak ingin masuk ke isu yang berbau sara. Dan kami (JNE), hanya ingin berbisnis," katanya, dalam konferensi pers, di Jetski Kafe, Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, Rabu, 16 Desember.

Feriadi juga menegaskan, pihaknya hanya ingin membantu usaha kecil dan menengah (UKM) dan masyarakat untuk pendistribuan barang. Termasuk membantu yatim piatu, tuna netra, para janda, fakir miskin dan kaum duafa.

"Kami (JNE) dalam berbisnis perlu dicatat, hanya ingin keberkahan," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kuasa Hukum PT TIKI Jalur Eka Nugraha (JNE), Hotman Paris Hutapea menegaskan bahwa JNE tidak berafiliasi dengan ormas tertentu yang ramai dibicarakan di media sosial.

Sebelumnya, tanda pagar boikot JNE sempat menjadi trending topic di Twitter akhir pekan kemarin. Netizen ramai-ramai menyerukan gerakan untuk berhenti menggunakan jasa JNE. Seruan tersebut bermula dari posting-an video ucapan ulang tahun yang ke-30 untuk JNE dari Sekjen HRS Center, Ustaz Haikal Hassan Baras.

Kamu juga bisa baca artikel VOI lainnya soal bisnis logistik dan jasa pengiriman atau kurir yang kini melonjak pertumbuhannya saat pandemi COVID-19. Artikel itu bisa ditemui di "Bisnis yang Raup Cuan saat Pandemi: Logistik dan Jasa Kurir"

Akibatnya ugahan video tersebut berbuntut panjang, hingga muncul dugaan bahwa JNE berafiliasi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) tertentu.

Hotman juga mempertanyakan, mengapa video ucapan Haikal Hassan menjadi viral. Padahal banyak tokoh dan golongan tertentu juga ikut mengucapkan HUT ke-30 JNE.

"Jadi video Haikal Hassan mengucapkan selamat ulang tahun kepada JNE itu adalah salah satu dari berbagai tokoh dan golongan. Tadi Pak Ahok juga mengucapkan, Pak Gubernur Jawa Tengah juga mengucapkan. Tapi yang diviralkan yang Haikal Hassan. Itu (video) bukan karena ada kedekatan apapun atau kepengurusan apapun, bahkan yang mengucapkan banyak sekali," jelas Hotman.