JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko punya beberapa pesan bagi calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Salah satunya untuk memperhatikan kesejahteraan dan profesionalitas prajurit.
"Agar aspek pembinaan kekuatan dan penggunaan kekuatan TNI dikuatkan dari waktu ke waktu dalam sisi profesional dan sisi kesejahteraan jangan ditinggalkan," kata Moeldoko kepada wartawan di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu, 3 Desember.
Sebagai mantan Panglima TNI, Moeldoko menegaskan dua aspek ini harus mendapat perhatian lebih. Selain itu, pembinaan kekuatan dan penggunaan kekuatan harus ditingkatkan sepanjang waktu.
Apalagi, seorang Panglima TNI diharuskan menjaga kesiapan tempur sekaligus memperhatikan kesejahteraannya. "Harus jadi atensi yang sangat tinggi bagi para pimpinan," tegasnya.
"Tugas pimpinan itu dua, satu menjaga kesiapan tempur dan menjaga dan memelihara kesejahteraan," sambung Moeldoko.
Komisi I DPR menyetujui Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa setelah melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test di DPR pada hari ini, Jumat, 2 Desember.
"Setelah dengarkan visi misi, strategi, dan kebijakan ke depan, kami pertimbangkan pandangan fraksi dan anggota, Komisi I DPR memberikan persetujuan pengangkatan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI," ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid membacakan hasil persetujuan di ruang rapat Komisi I DPR, Jumat, 2 Desember.
"Kami menyetujui penghentian Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI dan mengapresiasi atas dedikasinya membawa kemajuan TNI," kata Ketua.
Meutya menjelaskan seluruh fraksi menyatakan setuju tanpa dilakukan voting. "Suara bulat musyawarah mufakat tanpa adanya voting," katanya.
"Selamat atas terpilihnya Laksamana Yudo Margono sebagai panglima TNI yang baru menggantikan Andika Perkasa," pungkas Meutya.